JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sampai saat ini belum bisa memastikan soal kehadiran dan produksi Xpander dengan teknologi hibrida di dalam negeri.
Sebab, sebagaimana diungkapkan Director of Product Strategy Division PT MMKSI, Hikaru Mii, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) sebagai prinsipal belum memutuskan atau membahas lebih lanjut tentang kendaraan listrik.
Padahal beberapa waktu lalu pihak perusahaan memastikan bahwa mobil terkait setidaknya akan hadir menyapa warga Tanah Air pada 2023.
Baca juga: Perbandingan Emisi Gas Buang Kendaraan Listrik dengan Konvensional
"Current status dari MMC ialah belum memastikan mengenai model mobil elektrifikasi yang akan diproduksi. Kita belum tahu lebih jauh, kini masih under consideration," kata Hikaru di sela-sela IEMS, Rabu (24/11/2021).
"Ini bukan hanya untuk Indonesia saja, tapi seluruh negara. Mohon untuk ditunggu karena langkah tersebut sangat penting bagi kami," lanjut dia.
Dalam kesempatan sama, Hikaru juga menyinggung soal harga kendaraan listrik yang masih tinggi di dalam negeri serta jarak jangkaunya. Sehingga, dibutuhkan suatu titik tengah agar strategi elektrifikasi tepat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut dan aspek bisnisnya, ia menganggap bila era elektrifikasi lebih realistis dimulai dari kendaraan komersial.
"Saya rasa electric vehicle (EV) masih punya limitasi seperti jarak tempuh. Tentu, teknologi akan improve dan akan lebih baik tapi batas jarak tempuh tersebut masih jadi perhatian tersendiri," katanya.
"Sekarang, kami bawa commercial vehicle EV karena industri memiliki pola yang jelas dalam hal jarak tempuh seperti 200 kilometer atau 20 kilometer seharinya. Poin kami, sektor bisnis itu lebih cocok untuk EV," lanjut Hikaru.
Baca juga: Bocoran 5 Lokasi yang Jadi Lintasan Formula E di Jakarta
"Tentu kendaraan penumpang itu penting, tapi strategi langkah pertama kami adalah commercial vehicle," ujar dia lagi.
Sebelumnya, MMC berencana untuk meluncurkan Xpander Hybrid pada 2023 mendatang, termasuk pada wilayah ASEAN.
Langkah ini merupakan salah satu dukungan perseroan kepada pemerintah Indonesia yang tengah gencar mempromosikan kendaraan listrik, seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.
Sejalan dengan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut MMC bakal menyuntikkan investasi tambahan sebesar Rp 11,2 triliun untuk ekspansi kapasitas produksi dan elektrifikasi di RI.
“Mereka akan mengembangkan hybrid, memang itu pilihan bisnis mereka, tentunya kami kawal. Selain hybrid, mereka juga akan melakukan investasi plug-in hybrid,” ujar Agus setelah melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.