JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan mobil berwarna hitam melakukan pengereman mendadak di ruas jalan tol lantaran menghindari seekor kucing.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @dashcam_owners_indonesia. Dalam rekaman tersebut terlihat mobil berwarna hitam yang sedang melaju tiba-tiba berhenti mendadak untuk menghindari seekor kucing.
Sontak mobil yang tepat berada di belakangnya langsung banting setir ke kanan jalan tol. Beruntung tidak ada kendaraan lain di belakang mobil tersebut sehingga tidak sampai terjadi kecelakaan.
Baca juga: Kata Pol Espargaro Usai Tes Prototipe Motor Balap Honda RC-V 2022
“Mohon pencerahannya kalau di situasi seperti ini, mengingat bahayanya tabrakan beruntun di karenakan mengurangi kecepatan atau berpindah jalur yang terlalu mendadak,” tulis keterangan video unggahn tersebut.
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, ada banyak pengemudi yang reflek ketika ada binatang melintas di depannya. Tidak sedikit dari mereka yang menghindar, padahal harus lebih spesifik lagi jenis binatangnya.
“Apabila kecil seperti anjing atau kucing, tidak apa-apa jika ditabrak, karena menghindar justru bisa membuat kondisi kendaraan hilang kendali dan mengurangi risiko lebih fatal seperti kejadian tersebut,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Namun, menurut Sony, manuver harus dibarengi dengan mengurangi kecepatan sebelumnya dan pastikan objek tersebut posisinya ada di kolong mobil bukan dilindas ban.
“Gagal antisipasi menghindar akibat kecepatan kendaraan terlalu tinggi sering terjadi akibat pengemudi kurang berhitung. Banyak yang tidak memikirkan hal terburuk adanya objek yang ada di jalan raya, berbeda cerita kalau kecepatannya rendah, antisipasi bisa terkontrol,” kata dia.
Selain itu, ada mitos yang beredar di dunia otomotif. Konon, melindas atau menabrak kucing bisa membuat celaka pengendara yang menabraknya. Jika tidak ingin celaka, pengendara tersebut harus mengubur kucing yang mati ditabraknya menggunakan baju yang sedang digunakannya saat itu.
Oleh sebab itu, tidak sedikit pengemudi mobil yang lebih memilih untuk menghindar ketika ada kucing melintas di jalan.
Lantas benarkah mitos tersebut?
Baca juga: Rahasia Yamaha Diagnosa Penyakit Motor Injeksi
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, terlepas dari hal itu mitos atau fakta, sebagai pengemudi yang defensive harus dapat memilah dan memilih mana yang risikonya lebih rendah.
“Misalnya bila terpaksa harus menabrak kucing dari pada menghindar dan lebih membahayakan jiwa manusia karena misalnya ada kendaraan dari arah berlawanan, maka pengemudi harus memilih untuk menabrak kucing,” ucap Marcell saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021).
Menurut Marcell, hal ini lebih baik dari pada harus mencelakai diri sendiri, penumpang, dan kendaraan lain.
“Namun bila masih aman untuk dihindari coba untuk dihindari, dengan catatan harus melihat situasi dan kondisi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.