Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Mengencangkan Baut Roda Mobil Harus Menyilang

Kompas.com - 15/09/2021, 18:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengencangkan baut roda mobil saat mengganti pelek atau ban serep ternyata tidak boleh sembarangan. Salah perlakuan dapat mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan, mengencangkan baut roda mobil tidak perlu cepat-cepat.

Menurutnya, saat mengencangkan mur roda mobil, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan menyilang.

Baca juga: Uji Kenyamanan Hyundai Staria dari Kursi Penumpang Jakarta-Bandung

Pelek mobil VW menggunakan baut khusus yang dijuluki safety bolt, alat ini akan menyulitkan pencuri untuk mengambil pelek.Kompas.com/Dio Pelek mobil VW menggunakan baut khusus yang dijuluki safety bolt, alat ini akan menyulitkan pencuri untuk mengambil pelek.

"Pengencangan mur roda yang enggak sesuai atau asal-asalan membuat tekanan mur enggak merata," ujar Suparna, kepada Kompas.com belum lama ini.

"Karena tekanan mur roda tidak merata membuat roda jadi rawan oleng atau putarannya tidak rata," kata dia.

Jika sudah terjadi, putaran roda berisiko terganggu sewaktu kecepatan tinggi. Mobil pun menjadi tidak stabil saat melaju.

Baca juga: Lapis Ganjil Genap, Kemenhub Kaji Aturan 4 in 1 di Kawasan Puncak

Ilustrasi mengganti baut roda pada mobil.tirechangers.ca Ilustrasi mengganti baut roda pada mobil.

Tekanan mur yang enggak merata ini juga bisa membuat hub dan pelek mobil menjadi rawan rusak.

“Kalau dilakukan secara menyilang, antara hub dan pelek tekanannya akan sama sehingga roda tetap lurus," ucap Suparna.

Alhasil, mengemudi akan terasa lebih aman dan nyaman jika proses pengencangan mur roda mobil dilakukan dengan benar. Selain itu, penting juga untuk menggunakan kunci torsi saat kencangkan baut roda mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau