JAKARTA, KOMPAS.com - Meski terkesan lambat lantaran harga yang masih tinggi, EVCuzz sebagai pemain lokal baru yang menggeluti infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik optimistis melihat peluang besar kemajuan mobil listrik di beberapa tahun mendatang.
Lantaran itu, EVCuzz yang merupakan perseroan PT Exelly Elektrik Indonesia siap mengembangkan sayap penempatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tiap lokasi setiap tahunnya.
"Tahun ini kami fokus di 70 lokasi akan kami pasang (SPKLU), tahun depan itu 100 unit. Kita tiap tahun berusaha untuk dikelipatan, jadi di 2023 kita bisa double up dengan target di 2025 hampir 2.000 lokasi kita akan pasang," ucap Abdul Rahman Elly, Founder dan CEO PT Exelly Elektrik Indonesia, dalam seremoni peluncuran virtual pada Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Kemenperin Buka Pintu Investasi Industri Cip Semikonduktor
Lebih lanjut Rahman mengatakan, penempatan SPKLU yang sekarang memang dimulai dari yang kecil, yakni AC7kW dan AC22kW.
Namun, nantinya secara bertahap ditargetkan pada 2026 EVCuzz akan menggunakan kapasitas yang lebih besar dengan arus DC, yakni mulai DC40kW, 50kW, 80kW, 120kW, hingga 350kW.
Sebagai target awal, fokusnya akan dikembangkan di seluruh Pulau Jawa dan Bali. Hal tersebut karena peta sebaran kendaraan listrik memang cukup potensial di dua pulau tersebut.
Untuk sebaran SPKLU sendiri, Rahman mengatakan, pola bisnisnya akan dilakukan dengan menggandeng gedung-gedung swasta, mulai dari pusat perbelanjaan, perumahan, parkiran, perkantoran, hingga lainnya.
"Kita hosting di seluruh gedung komersial di Indonesia berangkat dari Jawa-Bali. Kita kerja sama dengan gedung-gedung swasta dan bagi hasil dengan yang punya gedung," ucap Rahman.
Baca juga: Kementerian ESDM Ungkap Tantangan Kendaraan Listrik di Tanah Air
Tak hanya itu, mengusung perusahaan anak bangsa, Rahman mengeklaim juga mengupayakan agar produknya menggunakan material dalam negeri. Meski belum terlalu besar, dipastikan tiap tahun akan ditingkatkan nilai kandungan lokalnya.
"Sebagai pelaku usaha SPKLU, kita juga harus sesuai regulasi, kami juga meminta mitra lokal untuk selalu meningkatkan TKDN. Untuk saat ini TKDN kami 40 persen, diharapkan bisa sampai 80 persen," ucap Rahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.