Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kulit Sintetis Masih Jadi Favorit buat Jok Motor?

Kompas.com - 20/07/2021, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini jarang pelapis jok sepeda motor yang menggunakan bahan kulit asli. Mayoritas menggunakan bahan kulit imitasi atau biasa disebut kulit sintetis.

Dana Iswanto Brand Manager MBtech Synthetic Leather, PT Polystar International, mengatakan, kulit sintetis banyak dipakai untuk jok sepeda motor karena kuat dan minim perawatan.

Baca juga: Mengukur Kualitas Pelek Atermarket Mobil Replika

"Kulit asli rentan, kalau sintetis sudah diformulasikan secara khusus. Kulit (asli) tidak bisa seperti itu. Seperti kulit kita saja (manusia) kalau terkena panas mengering makanya perawatannya mesti ekstra. Apalagi kalau di motor," katanya kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2021).

Pilihan jok motorKOMPAS.com/Ruly Pilihan jok motor

Dana mengatakan, kelebihan kulit sistetis yaitu bisa dibuat sedemikian rupa agar sesuai kebutuhan. Misalkan di negara tropis maka diberikan anti UV dan sebagainya.

"Keunggulannya pertama dia tidak ada pori-pori, dan kedua ada anti UV. Dia membuat bahan lebih kuat dan usia lebih panjang. Tahan terhadap perubahan suhu. Di beberapa line up kita juga ada yang anti mikroba atau anti kuman," katanya.

Dana mengatakan, dengan beberapa tambahan tersebut membuat kulit sintetis lebih cocok digunakan untuk motor.

Baca juga: Prinsipal Investigasi Kecelakaan Fatal Mantan Bos Jeep di Tol Kanci

Harga Aksesori Resmi Honda GenioFoto: dok.AHM Harga Aksesori Resmi Honda Genio

"Bahan sintetis adalah bahan yang diformulasikan menggunakan teknologi. Jadi sebetulnya tergantung kebutuhan. Apalagi Indonesia iklimnya tropis, kalau kita pakai kulit asli sebentar saja sudah crack," katanya.

"Itu pun sistentisnya harus milih, yaitu yang memang untuk otomotif. Karena ada beberapa bahan yang mengklaim buat otomotif tapi dia tidak punya anti UV. Artinya kalau sebatas sisntetis juga mudah rusak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau