Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur yang Benar dan Aman Saat Masuk Jalan Tol

Kompas.com - 22/06/2021, 13:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comJalan tol di Indonesia memang sudah ada sejak lama. Penggunanya pun banyak, mengingat ketika lewat jalan tol bisa sedikit menghemat waktu karena bebas hambatan.

Banyaknya pengguna jalan yang memakai jalan tol, nampaknya hanya sekadar pakai saja, banyak etika yang tidak diikuti. Misalnya, soal lajur dan batas kecepatan, masih banyak yang melanggar.

Kali ini, ada prosedur soal memasuki jalan tol yang benar dan masih belum diketahui banyak orang. Founder & Training Director Jakarta Defensive Consultant Indonesia Jusri Pulubuhu akan menjelaskan bagaimana prosedurnya.

Baca juga: Harga Rp 300 Jutaan, Hyundai Kenalkan Alcazar Calon Penantang CR-V

girder jembatan di Jalan Tol Jakarta-CikampekJASA MARGA girder jembatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek

“Pertama, jalur memasuki jalan tol adalah runway, di mana seharusnya pengemudi mengembangkan kecepatannya. Sehingga, ketika dia masuk ke badan tol, kecepatannya sudah matching dengan flow yang ada,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Hal yang sering terjadi adalah mengurangi kecepatan dan menunggu kendaraan yang ada di tol untuk lewat baru masuk. Kalau lambat ketika masuk ke badan tol, bisa ditabrak dari kendaraan yang ada di belakang.

“Agar bisa terjadi, lajur satu (paling kiri) jalan tol harus bersih, tidak ada kendaraan. Sehingga mobil yang baru masuk tol tinggal masuk, tidak perlu menunggu dan bisa pindah lajur dengan aman,” kata Jusri.

Baca juga: Ada Tombol Pengunci pada Tuas Transmisi Mobil Matik, Apa Fungsinya?

Kemudian, kendaraan yang sudah ada di jalan tol, ketika mau melewati cabang jalan, segera pindah ke lajur dua. Dengan begitu, lajur satu menjadi aman bagi kendaraan yang mau masuk ke jalan tol.

“Jadi 100 meter menjelang entrance, lajur satu bersih. Sampai 100 meter setelah entrance, mereka bisa masuk lagi ke lajur satu. Jadi free zone-nya 200 meter,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau