JAKARTA, KOMPAS.com – Oli merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kerja mesin. Penggunaan oli harus menyesuaikan dengan kondisi mesin serta suhu tempat di mana mobil dipakai.
Makanya oli mesin mobil memiliki sejumlah kode penting yang mengisyaratkan viskositas atau kekentalan.
Pemilik mobil harus mengetahui viskositas standar mobil, sehingga penggunaan oli tidak salah yang berakibat pada kerusakan mesin.
Baca juga: Kronologi Rombongan Moge Masuk Jalur Transjakarta, 4 Kena Tilang, 4 Kabur
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, mengatakan, secara umum ada dua kode pada oli mesin yang harus dipahami yaitu API (American Petroleum Institute) dan SAE (Society of Automotive Engineers).
API merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli dengan status standarisasi global. API memiliki kode yang berbeda pada mesin bensin dan diesel.
“Biasanya kode oli yang tertera pada mesin bensin dimulai dengan huruf S, SA, SB , SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode dimulai dengan huruf C, CA, CB, CC, CD,” ujar Didi, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Italia 2021, Quartararo Pole Position, Rossi Masih Terpuruk
“Huruf pada abjad kedua menandakan kualitas dari oli tersebut, jika abjadnya lebih tinggi berarti oli tersebut makin bagus,” kata dia.
Sementara kode SAE, menunjukan tingkat kekentalan oli dan juga kemampuan dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.
“Kode untuk menandai jenis kekentalan oli akan diawali dari kata SAE. Biasanya, kalo di negara yang ada musim dingin namanya akan ada tambahan W, misal SAE 15W-40,” ucap Didi.
“Artinya tingkat kekentalan oli mencapai angka 50 yang penggunaannya masih bisa sampai kondisi suhu minus 15 derajat celcius,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.