Honda Akselerasi Penjualan Mobil Listrik Global

JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan kendaraan elektrifikasi global semakin ketat, setelah Tesla terus melahirkan produk barunya dan Toyota mulai serius menggarap mobil listrik berbasis baterai.

Menanggapi hal ini, Honda Motor tak tinggal diam. Di bawah komando Toshihiro Mibe, yang mengambil alih CEO Honda pada 1 April 2021, Honda langsung menargetkan pada 2030 semua mobil baru akan 100 persen listrik di Jepang.

“Ini memang sangat menantang, tapi kami telah memutuskan untuk membagikan visi kami ke seluruh rantai nilai dan menetapkan tujuan yang tinggi,” ujar Mibe, dilansir dari Nikkei Asia (25/4/2021).

Baca juga: Video Motor Menyalip Mobil, Berujung Adu Banteng

Lihat Foto

Bocoran Honda HR-V terbaru bakal mengusung mesin hybrid.(CARSCOOPS.com)

Secara lebih rinci, sebanyak 40 persen dari produksi Honda akan ditenagai oleh baterai listrik (EV) atau sel bahan bakar (FCV) pada 2030. Sementara sisanya merupakan mobil hybrid yang menggabungkan motor listrik dan mesin konvensional.

Kemudian pada 2035, diharapkan persentase EV atau FCV bisa menjadi 80 persen. Dan semua mobil Honda secara global akan menjadi EV atau FCV pada 2040.

Mibe juga mengatakan, sejauh ini perusahaan telah menghabiskan total 5 triliun yen atau sekitar 46,3 miliar dolar AS untuk penelitian dan pengembangan mobil listrik hingga enam tahun ke depan.

Baca juga: Pahami Bahaya Menyiram Rem yang Panas dengan Air

Lihat Foto

Honda Clarity Fuel Cell(Aditya Maulana - KompasOtomotif)

Ia menambahkan, Honda kemungkinan bakal merestrukturisasi jalur produksi global, lantaran EV membutuhkan lebih sedikit komponen dibandingkan kendaraan konvensional.

Dalam hal mobil listrik, Honda telah menjalin kerja sama dengan General Motors untuk bersama-sama mengembangkan EV dan memproduksinya di pabrik GM di Amerika Utara.

Kolaborasi mereka disebut-sebut tak hanya alih teknologi semata, tapi juga saling berbagai suku cadang, hingga platform mobil listrik.

Strategi ini menunjukkan bahwa produsen mobil Jepang semakin bertaruh pada EV, setelah sebelumnya tertinggal dari produsen global lainnya.