Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Agar Tidak Emosi Saat Mengemudi di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2021, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMengemudi di Indonesia bisa jadi hal yang sangat melelahkan baik secara fisik maupun emosi. Mulai dari jalanan macet sampai pengguna jalan lain yang tidak sabaran bisa memicu emosi dalam diri sendiri.

Pengguna jalan yang tidak sabaran ini ada banyak modelnya. Misalnya ada yang mengklakson dari belakang saat di persimpangan, menyalip di tempat yang bukan semestinya, sampai hampir menyerempet kendaraan lain.

Lalu sebagai pengguna jalan, bagaimana agar tidak tersulut emosinya saat sedang mengemudi?

Baca juga: Estimasi Harga Hatchback Setelah Dapat Insentif Pajak 0 Persen, Baleno Tetap Mahal

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar pengemudi tidak mudah tersulut emosinya. Mulai dari tetap berpikir positif sampai memikirkan kalau tidak ada artinya emosi di jalan raya.

“Pertama, pikirkan segala sesuatu yang positif. Karena dari pikiran yang positif akan timbul tindakan yang positif pula,” ucap Marcell kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Berpikir positif di sini misalnya ketika disalip secara tidak aman, pikirkan kemungkinan yang baik, misalnya mungkin si pengemudi ingin mengantar istrinya yang sakit. Dengan berpikir positif seperti itu, emosi bisa dicegah.

Baca juga: Dapat PPnBM 0 Persen dan Diskon, Harga Low MPV Bisa Semurah LCGC

“Kedua, bangun pendapat di diri sendiri bahwa tidak ada gunanya jika kita emosi di jalan. Jika emosi negatif timbul, menyebabkan cara mengemudi jadi agresif,” kata Marcell.

Mengemudi di jalan tujuannya adalah selamat, tidak ada menang dan kalah. Selain itu, jika mengemudi lebih agresif, akan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya. Terakhir yaitu jangan dengarkan lagu yang berpotensi meningkatkan agresivitas.

“Usahakan mendengarkan lagu yang membuat kita rileks, tapi jangan kelewat rileks sampai mengantuk,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau