JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia mulai diguyur hujan dengan intensitas semakin tinggi.
Bahkan tidak jarang, derasnya guyuran hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang, seperti yang terjadi di Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan juga sejumlah wilayah lainnya.
Kondisi ini tentunya menjadi masalah tersendiri bagi pengendara kendaraan bermotor, tidak hanya roda dua tetapi juga roda empat.
Meski, mobil dianggap lebih aman dikendarai saat melintasi di bawah guyuran hujan atau pun menerjang genangan air, bukan berarti hal itu bisa dilakukan dengan sembarangan.
Baca juga: Membeli Kendaraan Bekas, Perlu Cek Status STNK?
Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia, mengatakan saat mengemudikan mobil di musim hujan berbeda ketika kondisi cuaca cerah.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan pengemudi agar perjalanan tetap aman, nyaman dan terhindar dari gangguan.
Yang pertama harus diperhatikan adalah tingkat kecepatan kendaraan saat melintas di jalan yang kondisinya basah atau di bawah guyuran hujan deras.
“Saat hujan sebaiknya kurangi kecepatan kendaraan, tujuannya adalah untuk mengurangi risiko tergelincir (selip) akibat jalan yang licin karena air hujan,” kata Sigit kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
Jika kendaraan melaju di jalan yang menanjak, Sigit mengatakan, pengemudi harus menjaga putaran mesin agar tetap stabil.
Baca juga: Blokir STNK Bisa dari Rumah, Begini Caranya
“Saat melaju di jalan yang menanjak, jangan terlalu dalam menekan pedal gas untuk memelihara traksi roda tetap optimal,” ujarnya.
Ada perbedaan tingkat putaran mesin agar sesuai, untuk mesin bensin Sigit menyarankan, agar pengemudi menjaga putaran mesin di sekitar 2500 rpm, sedangkan untuk mobil diesel putaran mesin dijaga agar tetap berada pada 1.800 rpm.
“Ini untuk menghindari supaya ban mobil tidak selip. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah tetap menjaga jarak kendaraan anda dengan kendaraan lain,” ucap Sigit.
Kemudian, jika akan melintas di jalan yang tergenang air atau banjir, Sigit mengatakan, pengemudi harus memastikan kedalamannya.
Baca juga: Begini Cara Mengaktifkan Kembali Masa Berlaku STNK yang Mati
Jangan sampai memaksakan kendaraan tetap melaju padahal kedalaman air cukup tinggi, karena bisa menyebabkan mobil mogok dan terjadi kerusakan.
“Jika kondisi ari dalam, jangan memaksa menerobos genangan air, jika dipaksakan melewati genangan air dalam dan air bisa terhisap masuk ke dalam mesin melalui saluran udara,” katanya.
Jika kondisi ini terjadi, Sigit menambahkan, mesin mobil akan mati (efek water hammer) dan biaya perbaikannya terbilang mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.