Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koridor Baru Bus Trans Jateng, Tempuh Rute Semarang-Gubuk

Kompas.com - 04/01/2021, 15:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai bentuk komitmen politik, Kepala Daerah Jawa tengah memberikan prioritas program penataan transportasi umum adalah hal yang sangat diperlukan.

Meski APBD Jawa Tengah tidak sebesar Provinsi DKI Jakarta, Gurbernur Jawa Tengah sudah membuktikannya dengan mengembangkan Bus Sistem Transit (BST) Trans Jateng dengan pola beli layanan (bus the service) sejak 2017.

Saat ini, provinsi Jawa Tengah sudah memiliki lima koridor bus Trans Jateng yang menghubungkan wilayah aglomerasi.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Bandung Hari Ini

 Wilayah aglomerasi tersebut antara lain, Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi), Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen Klaten), Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen), Purwomanggung (Purworejo, Magelang, Wonosobo, Temanggung), Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, Pati), Petanglong (Pekalongan Batang, Kab. Pekalongan) dan Banglor (Rembang dan Blora).

Ke depannya, provinsi Jateng telah mentargetkan untuk mengoperasikan 7 koridor dengan bus baru yang telah disiapkan oleh operator di masing-masing koridor seperti yang sudah tertuang dalam RPJMD Provinsi Jateng 2018-2023.

Bus Trans Jawa Tengah Menambah Koridor LayananDoc Trans Jateng Bus Trans Jawa Tengah Menambah Koridor Layanan

"Rencananya, pada pertengahan tahun 2021 akan dikembangkan koridor ke enam, yakni rute Semarang-Gubuk (Kab. Grobogan). Anggaran yang dikeluarkan tahun 2021 (APBD Jawa Tengah) sebesar Rp 96 miliar, termasuk rencana operasional rute Semarang – Gubug (Kab. Grobogan) di pertengahan tahun 2021," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Ir. Djoko Setijowarno MT dikutip dari rilis resmi, Senin (4/12/2020).

Tidak hanya itu, provinsi Jawa Tengah kini sedang mengembangkan sistem pembayaran non tunai (cashless).

Integrasi pembayaran tersebut dapat dilakukan Bus Trans Jateng dengan rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta), Terminal Sumber Lawang (Kab. Sragen) dengan Batik Solo Trans (BST) dan KRL Yogyakarta – Surakarta.

Operasional Bus Trans Jateng mulai pukul 05.00 hingga jam 21.00. Tarif yang dikenakan bagi pelajar, mahasiswa, dan buruh Rp 2000 dan umum Rp 4000.

Baca juga: Ingat, Berkendara Sambil Main Ponsel Bisa Kena Denda Hingga Penjara

Jumlah penumpang selama tiga tahun beroperasi sudah mencapai 8,8 juta penumpang. Target penumpang hingga pertengahan tahun 2021 mencapai 10 juta penumpang.

Berhasil menyerap 691 tenaga kerja dan 411 petugas di Trans Jateng. Sebanyak 16,2 persen berasal dari keluarga pra sejahtera. Kemudian sebesar 280 pegawai dari operator Bus Trans Jateng.

“Meksi tidak memiliki APBD di atas Rp 75 triliun seperti DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah juga bisa sebagai patron bagi provinsi lain yang tidak memiliki APBD besar, namun punya komitmen politik yang kuat dalam menata transportasi umum,” ucap Djoko.

Hal seperti ini dapat diikuti provinsi lainnya di Indonesia, sebab menurut Djoko komitmen politik kepala daerah sangat diperlukan dalam hal menata transportasi umum antar kota antar kabupaten atau wilayah aglomerasi.

Halte Bus Trans Jateng Doc Trans Jateng Halte Bus Trans Jateng

Bus Trans Jateng juga sudah mengembangkan inovasi smart transportation aplikasi Si Anteng yang dapat memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan atau pengguna Bus Trans Jateng.

Si Anteng dapat memberikan gambaran pergerakan bus, jam kedatangan di masing-masing halte, sehingga para pelanggan dapat melakukan efisiensi perjalanan dengan membuka aplikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com