Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Koridor Baru Bus Trans Jateng, Tempuh Rute Semarang-Gubuk

Meski APBD Jawa Tengah tidak sebesar Provinsi DKI Jakarta, Gurbernur Jawa Tengah sudah membuktikannya dengan mengembangkan Bus Sistem Transit (BST) Trans Jateng dengan pola beli layanan (bus the service) sejak 2017.

Saat ini, provinsi Jawa Tengah sudah memiliki lima koridor bus Trans Jateng yang menghubungkan wilayah aglomerasi.

 Wilayah aglomerasi tersebut antara lain, Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi), Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen Klaten), Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen), Purwomanggung (Purworejo, Magelang, Wonosobo, Temanggung), Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, Pati), Petanglong (Pekalongan Batang, Kab. Pekalongan) dan Banglor (Rembang dan Blora).

Ke depannya, provinsi Jateng telah mentargetkan untuk mengoperasikan 7 koridor dengan bus baru yang telah disiapkan oleh operator di masing-masing koridor seperti yang sudah tertuang dalam RPJMD Provinsi Jateng 2018-2023.

"Rencananya, pada pertengahan tahun 2021 akan dikembangkan koridor ke enam, yakni rute Semarang-Gubuk (Kab. Grobogan). Anggaran yang dikeluarkan tahun 2021 (APBD Jawa Tengah) sebesar Rp 96 miliar, termasuk rencana operasional rute Semarang – Gubug (Kab. Grobogan) di pertengahan tahun 2021," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Ir. Djoko Setijowarno MT dikutip dari rilis resmi, Senin (4/12/2020).

Tidak hanya itu, provinsi Jawa Tengah kini sedang mengembangkan sistem pembayaran non tunai (cashless).

Integrasi pembayaran tersebut dapat dilakukan Bus Trans Jateng dengan rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta), Terminal Sumber Lawang (Kab. Sragen) dengan Batik Solo Trans (BST) dan KRL Yogyakarta – Surakarta.

Operasional Bus Trans Jateng mulai pukul 05.00 hingga jam 21.00. Tarif yang dikenakan bagi pelajar, mahasiswa, dan buruh Rp 2000 dan umum Rp 4000.

Jumlah penumpang selama tiga tahun beroperasi sudah mencapai 8,8 juta penumpang. Target penumpang hingga pertengahan tahun 2021 mencapai 10 juta penumpang.

Berhasil menyerap 691 tenaga kerja dan 411 petugas di Trans Jateng. Sebanyak 16,2 persen berasal dari keluarga pra sejahtera. Kemudian sebesar 280 pegawai dari operator Bus Trans Jateng.

“Meksi tidak memiliki APBD di atas Rp 75 triliun seperti DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah juga bisa sebagai patron bagi provinsi lain yang tidak memiliki APBD besar, namun punya komitmen politik yang kuat dalam menata transportasi umum,” ucap Djoko.

Hal seperti ini dapat diikuti provinsi lainnya di Indonesia, sebab menurut Djoko komitmen politik kepala daerah sangat diperlukan dalam hal menata transportasi umum antar kota antar kabupaten atau wilayah aglomerasi.

Bus Trans Jateng juga sudah mengembangkan inovasi smart transportation aplikasi Si Anteng yang dapat memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan atau pengguna Bus Trans Jateng.

Si Anteng dapat memberikan gambaran pergerakan bus, jam kedatangan di masing-masing halte, sehingga para pelanggan dapat melakukan efisiensi perjalanan dengan membuka aplikasi tersebut.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/04/152100815/koridor-baru-bus-trans-jateng-tempuh-rute-semarang-gubuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke