Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Buruk Jika Oli Transmisi Matik Mengalami Overheat

Kompas.com - 13/11/2020, 11:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan bermotor perlu dijaga temperaturnya agar dapat bekerja secara optimal. Saat suhunya berlebih atau overheat, maka akan berdampak buruk pada beberapa komponen.

Overheat juga bisa dialami oleh oli transmisi otomatis alias matik. Temperatur ideal pada oli transmisi yang dianjurkan oleh pabrikan berkisar antara 70-90 derajat Celcius.

Baca juga: Begini Posisi Kaki yang Benar Saat Mengemudi Mobil Transmisi Matik

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Bambang Supriyadi, mengatakan, oli transmisi matik yang bersirkulasi perlu dijaga suhunya agar tidak terjadi overheat. Jika hal tersebut sampai terjadi, kemungkinan ada beberapa komponen yang rusak.

Komponen transmisi matikAditya Maulana, KompasOtomotif Komponen transmisi matik

"Contohnya, pada mobil Daihatsu yang menggunakan jenis transmisi hydraulic automatic transmission, komponen paling pertama yang terkena dampak adalah disc dan flange atau kampas kompling," ujar Bambang, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Bambang menambahkan, kompenen tersebut berada di dalam planetary gear unit dan saling bergesekkan ketika berkerja, jadi besar potensinya untuk rusak. Beda lagi kalau jenis transmisi mobilnya lain.

Baca juga: 6 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Transmisi Matik

Termasuk juga dengan komponen planetary carrier yang mengalami gesekkan. Di sana, terdapat long planetary gear, short planetary gear, serta front sun gear.

Jika panas oli tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, pelumasan pada komponen terkait juga tidak akan optimal dan efeknya bisa rusak. Maka itu, penting untuk memerhatikan masa pergantian oli dan jenis oli yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau