Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Lebih Ramah Lingkungan, Sopir Angkot Diajari Eco Driving

Kompas.com - 13/11/2020, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTeknik berkendara secara eco driving atau hemat bahan bakar dinilai punya banyak keuntungan. Selain membuat pemakaian BBM lebih irit, usia suku cadang atau komponen bisa lebih lama, salah satunya usia pemakaian ban pun disebut-sebut juga menjadi lebih awet.

Karena punya banyak kelebihan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta turut membekali para sopir angkutan umum atau angkutan kota (angkot) dengan pelatihan teknik berkendara eco driving.

Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan kepada para sopir angkutan umum sejak 2018.

Baca juga: Eclipse Cross Terbaru Mulai Dipasarkan, Harga Mulai Rp 312 Jutaan

Rencana kenaikan gaji sopir Transjakarta, menarik beragam komentar masyarakat. Salah satunya yakni sopir Metromini. Kebanyakan mereka heran atas kebijakan itu.Fabian Januarius Kuwado/ KOMPAS.COM Rencana kenaikan gaji sopir Transjakarta, menarik beragam komentar masyarakat. Salah satunya yakni sopir Metromini. Kebanyakan mereka heran atas kebijakan itu.

“Sampai dengan 2020 ini telah terealisasi sebanyak 3.351 pengemudi, target kami sampai dengan tahun 2020 total 6.620 pengemudi mendapatkan pendidikan dari aspek kecakapan mengemudi angkutan umum di Jakarta,” ucap Syafrin, dalam webinar (12/11/2020).

Menurut Syafrin, pelatihan kepada para sopir angkutan umum merupakan tindak lanjut dari UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Ia menambahkan, eco driving akan menjadi materi diklat program sertifikasi angkutan umum. Sebab kompetensi ini menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki pengemudi.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Mobil Pelat Nomor Dewa di Jalan?

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.FMMOTORPARTS.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

Dengan kompetensi berkendara yang baik, diharapkan sopir angkutan umum bisa ikut berkontribusi menekan emisi gas buang.

“Dari aspek terwujudnya keselamatan dan keamanan juga menjadi prioritas. Sehingga dalam mengemudikan kendaraan kita bisa mendapatkan efisiensi bahan bakar baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi, dan juga adanya udara bersih ke depan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau