JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita belum lama ini mengusulkan wacana pajak mobil baru nol persen. Stimulus ini diharapkan mampu menggerakkan industri otomotif yang terpukul pandemi Covid-19.
“Untuk mendorong percepatan pemulihan, saya usul ke Kemenkeu agar ada relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar nol persen,” ujar Agus, dalam konferensi virtual belum lama ini.
Menurut Agus, insentif untuk industri otomotif melalui relaksasi pajak diperlukan lantaran industri tersebut memiliki banyak turunan.
Baca juga: Jika Pajak Mobil Baru Nol Persen, Fortuner, Pajero Sport, dan CR-V Cuma Rp 200 Jutaan
Dengan demikian, bila kinerja industri tersebut sedikit terdongkrak, harapannya daya beli masyarakat juga bisa meningkat.
Rencana pajak mobil baru sebesar nol persen pun langsung tersebar di tengah masyarakat. Kabarnya mulai ada konsumen yang menunda pembelian sebelum kebijakan ini keluar.
Namun hal ini ditampik Hendrayadi Lastiyoso, Division Head Marketing & Customer Relation Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Baca juga: Rencana Pajak Mobil Baru Nol Persen, Harga Avanza dkk Jadi Rp 100 Jutaan
“Kami belum mengecek kepada konsumen, apakah mereka sdh mengetahui ttg wacana ini atau belum. Tetapi yang jelas sampai dengan saat ini, di diler Daihatsu masih tetap terjadi pembelian oleh konsumen,” ucap Hendrayadi, kepada Kompas.com (25/9/2020).
“Kemungkinan, karena mereka memang sangat membutuhkan kendaraan baru tersebut, sehingga mereka tetap melakukan pembelian saat ini,” katanya.
Sementara itu, CSD & Marcomm Department Head Auto2000 Cahaya Fitri Tantriani, mengatakan, saat ini sudah banyak konsumen yang bertanya soal kejelasan pajak mobil baru sebesar nol persen.
Baca juga: Wacana Relaksasi Pajak Mobil Baru, Harga Honda Jazz Jadi Setara Mobil Murah
“Karena memang belum clear, kami sebut itu usulan atau wacana,” ujar Tantri, kepada Kompas.com pada saat yang sama.
“Padahal yang saat ini dibutuhkan kepastian, karena kita tahu kondiisnya sekarang masyarakat banyak yang berhati-hati dan menahan spending. Jadi otomatis sebuah kepastian akan ditunggu semua pihak,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.