Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Gaikindo Soal Relaksasi Pajak Kendaraan Nol Persen

Kompas.com - 25/09/2020, 09:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif jadi satu dari sekian banyak industri yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kementerian Perindustrian pun mengusulkan beberapa strategi agar bisa kembali terdongkrak.

Salah satu usulan mengenai pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar 0 persen, sudah disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Kementerian Keuangan.

Relaksasi pajak nol persen ini dianggap sebagian pihak bakal efektif untung merangsang daya beli masyarakat.

Baca juga: Komentar Pedagang Mobil Bekas Jika Pajak Mobil Baru Jadi Nol Persen

Suasana booth Toyota di GIIAS 2017 Makassar.GIIAS Suasana booth Toyota di GIIAS 2017 Makassar.

Meski begitu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai bahwa meningkatnya daya beli akan tergantung dari relaksasi yang akan diberikan pemerintah.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, mengatakan, untuk meningkatkan daya beli tidak akan efektif jika hanya memangkas PKB saja.

“Itu akan tergantung dari seberapa besar potongan pajak yang bisa diberikan,” ucap Jongkie, kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 30 Jutaan di Akhir Bulan Ini

Booth Suzuki di GIIAS 2019 Booth Suzuki di GIIAS 2019

“Lalu pajak-pajaknya sendiri itu apa saja yang dipotong, kan ada PPN, lalu pajak penjualan barang mewah (PPnBM), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan PKB,” katanya.

Sebelumnya, Jongkie telah menjelaskan bahwa asosiasi mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan insentif yang tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan masyarakat.

Usulan tersebut tidak hanya memangkas PKB semata, tapi juga pajak-pajak yang tadi telah disebutkan.

Harapannya minat masyarakat untuk membeli mobil baru meningkat, sehingga berdampak pada industri turunannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com