Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Maksa Ikut Tren Pasang Partisi pada Mobil

Kompas.com - 28/06/2020, 11:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mencegah penyebaran virus Covid-19 saat berkendara, belakangan memasang sekat partisi dalam kabin mobil menjadi tren di kalangan pemilik kendaraan jenis MPV.

Virus yang menyebar melalui droplet bisa diminimalisasi dengan menyematkan sekat partisi. Khusunya bagia Anda yang sering menggunakan jasa pengemudi atau sopir.

Pemilik workshop spesialis interior Vertue Concept, Edy, mengaku, permintaan memasang sekat partisi di dalam interior mobil saat ini jumlahnya makin banyak jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.

Baca juga: Berkat Kendaraan Niaga, Pangsa Pasar Isuzu Naik Saat Pandemi

“Permintaan untuk pasang sekat partisi di masa pandemi ini cukup banyak, terutama untuk Alphard, Voxy, Hyundai H1,” ujar Edy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Konsumen pun bisa memilih bahan modifikasi yang diingkan, misal untuk kualitas pelapis kulit, sampai jenis kaca dan merek interkom yang dipasang.

Namun, Edy mengatakan bagi pemilik mobil yang ingin memasang sekat partisi pada kendaraannya sebaiknya memperhatikan sisi kenyamanan dari si pengemudi.

“Saya pernah mengerjakan sekat partisi untuk Toyota Innova, hasil dari sekat yang dipasang tidak nyaman untuk driver. Karena space nya terbatas, dalam arti lain itu dipaksakan,” ujar Edy.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Pakai Sabuk Pengaman Ada Aturannya

Menurut Edy, meski tren sekat partisi saat ini sedang naik pemilik mobil sebaiknya memperhatikan dampak jangka panjang pada kendaraan.

“Kita berusaha untuk mengedukasi bahwa disaat tren tersebut naik, tidak semudah hanya asal buat. Dari segi fungsi dan kenyamanan driver juga harus diperhatikan,” katanya.

Sebab, menurut Edy biaya untuk membuat partisi tidak murah yaitu kisaran Rp 7 jutaan sampai Rp 20 jutaan.

“Lebih baik pemilik mobil memikirkan kembali jika ingin membuat sekat partisi pada mobil MPV seperti Innova. Sebab, kedepannya adalah supirnya tidak akan betah, karena posisi nyetir mereka tidak akan nyaman,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Warga Ikut Mudik Gratis, Motor Pun Diangkut Truk dari Jakarta ke Kampung Halaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau