Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus AKAP dengan Sekat Mewajibkan Penumpang Adaptasi

Kompas.com - 13/06/2020, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah pandemi virus corona, karoseri mulai memberikan ide menambah sekat di antara kursi penumpang bus. Rencana dilakukan jika bus sudah bisa mengangkut penumpang lebih banyak daripada saat ini.

Adanya sekat antara kursi penumpang diharapkan bisa mencegah penyebaran virus corona. Bahan sekat yang terbuat dari mika transparan terlihat kaku, lalu apakah kenyamanan penumpang akan terganggu?

Anggota dari Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, adanya sekat pada kursi membuat penumpang harus beradaptasi, jadi ruang geraknya lebih terbatas dibanding kursi pada biasanya.

Baca juga: Kapasitas Penumpang di Mobil Selama New Normal Sesuai dengan Zonasi

Partisi antar penumpanginstagram/ilesbus Partisi antar penumpang

“Pasti penumpang belum terbiasa. Selain itu, kepala juga bisa terbentur dengan partisi jika sedang tidur lalu bus melakukan manuver,” kata Dimas kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Selain itu dari bentuk sekatnya, agak menyulitkan untuk penumpang yang duduk dekat jendela. Ruang gerak juga semakin sempit dan sepertinya senderan tangan agak kagok karena adanya sekat tersebut.

Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Baru Diputuskan Pekan Depan

Walaupun begitu, bahan sekat yang keras khawatir bisa meningkatkan fatalitas penumpang ketika bus mengalami kecelakaan. Partisi tersebut harus diuji terlebih dahulu ketika terlibat kecelakaan lalu lintas.

“Ketika diuji tabrak, partisi tersebut akan seperti apa. Kalau pecahannya tajam malah bisa berbahaya untuk penumpang,” ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Conslutant Indonesia kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com