JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah pandemi virus corona, karoseri mulai memberikan ide menambah sekat di antara kursi penumpang bus. Rencana dilakukan jika bus sudah bisa mengangkut penumpang lebih banyak daripada saat ini.
Adanya sekat antara kursi penumpang diharapkan bisa mencegah penyebaran virus corona. Bahan sekat yang terbuat dari mika transparan terlihat kaku, lalu apakah kenyamanan penumpang akan terganggu?
Anggota dari Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, adanya sekat pada kursi membuat penumpang harus beradaptasi, jadi ruang geraknya lebih terbatas dibanding kursi pada biasanya.
“Pasti penumpang belum terbiasa. Selain itu, kepala juga bisa terbentur dengan partisi jika sedang tidur lalu bus melakukan manuver,” kata Dimas kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Selain itu dari bentuk sekatnya, agak menyulitkan untuk penumpang yang duduk dekat jendela. Ruang gerak juga semakin sempit dan sepertinya senderan tangan agak kagok karena adanya sekat tersebut.
Walaupun begitu, bahan sekat yang keras khawatir bisa meningkatkan fatalitas penumpang ketika bus mengalami kecelakaan. Partisi tersebut harus diuji terlebih dahulu ketika terlibat kecelakaan lalu lintas.
“Ketika diuji tabrak, partisi tersebut akan seperti apa. Kalau pecahannya tajam malah bisa berbahaya untuk penumpang,” ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Conslutant Indonesia kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/13/102200915/bus-akap-dengan-sekat-mewajibkan-penumpang-adaptasi