Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Sepeda Motor Bakal Sulit Diterapkan

Kompas.com - 09/06/2020, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menerapkan ganjil genap bagi sepeda motor pribadi, dianggap menjadi kebijakan yang akan sulit untuk dilakukan.

Kondisi ini lantaran jumlah motor yang beredar di Jakarta cukup banyak karena hampir setiap masyarakat memiliki motor.

Belum lagi adanya potensi negatif yang timbul, seperti pemalsuan pelat nomor sampai kenaikan jumlah motor untuk mengakali kebijakan tersebut.

Baca juga: Begini Penjelasan Anies Soal Ganjil Genap Motor dan Mobil

Darmaningtyas, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran), mengatakan, meski pada dasarnya kebijakan ganjil genap untuk motor sangat baik diterapkan, namun memang diperlukan studi yang mendalam. Terutama mengenai potensi efek samping dari aturan tersebut.

"Bila dilakukan ya cukup sulit memang. Pertama bagaimana pengawasannya, apakah jumlah personelnya mampu dan cukup banyak. Kemudian soal peningkatan penjualan motor juga bisa saja terjadi, apalagi harga dan untuk dapatnya juga mudah, tidak semahal mobil," ucap Darma saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Untuk pembuatan pelat nomor ganda guna mengakali aturan ganjil genap, juga dianggap sangat mungkin terjadi. Apalagi sudah ada pengalaman dari kasus-kasus mobil sebelumnya dan ditambah dengan proses pengawasan di lapangannya kurang ketat.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Darma justru mengatakan harusnya penerapan pembatasan untuk motor tidak dilakukan dengan ganjil genap, melainkan dari larangan melintas pada kawasan-kawasan tertentu.

Pembatasan semacam ini sudah pernah diterapkan oleh gubernur sebelumnya, saat melarang motor untuk melintasi jalan protokol Jalan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta, beberapa tahun lalu.

Menurut Darma, pada intinya bila memang ganjil genap akan diterapkan, maka paling penting untuk memastikan pelaksanaannya berjalan harus diimbangi dengan tersedianya operasional angkutan umum yang memadai secara menyeluruh.

Baca juga: Ojol Bebas Ganjil Genap, Percuma Ada Pembatasan Kendaraan

"Artinya, seluruh armada Transjakarta, baik itu bus besar, bus sedang dan mikrotrans yang beroperasi di non koridor itu perlu segera dioperasikan agar dapat melayani warga untuk beraktivitas," ujar Darma.

Kondisi

Terkait soal kondisi saat ini, Darma memastikan dari segi pengguna transportasi umum akan turun drastis. Apalagi bila dibandingkan dengan masa sebelum ada pandemi Covid-19.

Faktronya tak hanya karena masyarakat yang banyak beralih ke transportsi pribadi, tapi juga sudah ada kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman memilih produktif dari rumah, apalagi bila bidang pekerjaanya memang tak menuntut harus di kantor atau di lapangan.

"Saya percaya bahwa pergerakan orang yang kembali 100 persen seperti sebelum Covid itu baru akan pulih setelah data Covid menunjukkan angka nol. Selama data Covid masih stabil atau malah naik, pergerakan tidak secara otomatis akan pulih 100 persen," ujar Darma.

Baca juga: Larangan Mudik Selesai, Keluar Masuk Jakarta Masih Wajib SIKM

"Demand itu secara otomatis akan turun karena banyak yang merasa nyaman kerja di rumah dan bidang kerjaannya dapat diselesaikan di rumah. Mereka yang akan keluar rumah dengan menggunakan kendaraan, baik pribadi maupun umum adalah mereka yang jenis pekerjaannya atau aktivitasnya memang harus di luar rumah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mohon untuk dikaji ulang penerapan ganjil genap pada kendaraan bermotor karena akan menyengsarakan masyarakat menengah kebawah, mohon untuk dikaji ulang terima kasih #jernihberkomentar
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Ini Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Februari 2025

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau