Rekomendasi Helm buat Boncenger

JAKARTA, KOMPAS.com - Helm merupakan salah satu perangkat keamanan yang wajib hukumnya digunakan ketika berkenda.

Tidak hanya diperuntukan bagi pengemudi saja, penumpang pun juga harus menggunakan demi keamanan selama diperjalanan.

Terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini, semua pengguna roda dua sebaiknya memiliki helm sendiri.

Terlebih lagi dengan adanya imbauan dari asosiasi ojek online (ojol) yang meminta penumpangnya agar membawa helm sendiri untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19,

Baca juga: Mobil Bekas Banjir Rob Harganya Jadi Lebih Murah?

Lantas, bagaimana sebaiknya helm yang aman untuk digunakan dan dimiliki oleh para pembonceng atau lazim disebut boncengers?

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, menyarankan, pembonceng sebaiknya menggunakan helm yang tidak memiliki tudung.

Lihat Foto

Helm Nolan half face(Kompas.com/Aprida Mega Nanda)

“Helm yang nyaman bagi pembonceng sebaiknya tidak memiliki tudung di depannya, hal ini dilakukan agar ketika sedang berkendara bagian tersebut tidak sering terbentur ke helm pengemudi,” kata Agus kepada Kompas.com.

Agus juga menambahkan untuk memilih helm yang memiliki strap yang kuat, tujuannya agar strap tidak mudah putus atau rusak, hal ini sangat berpengaruh pada keamanan saat menggunaakan helm.

Baca juga: Sirkuit Sentul Siapkan Protokol Kesehatan Balap Saat New Normal

Sementara itu, Store Manager di RC Motogarage, Priadanis Nugroho Putra, mengatakan, helm open face atau yang biasa dikenal dengan half face sudah cukup aman dan nyaman untuk para boncengers.

“Kalau untuk penumpang helm half face saja sudah cukup, yang terpenting SNI dan memiliki strap di bagian bawahnya,” kata Danis saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (06/06/2020)

“Untuk mereknya bervariasi, kalau lokal ada KTY atau NHK, variasi harganya mulai dari Rp 300 ribu hingga jutaan. Kalau untuk yang premium ada Arai, Shoei atau AGV, harganya mulai dari Rp 2 juta,” lanjutnya.