Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkel Motor Custom Mulai Pakai Teknologi 3D Printing

Kompas.com - 05/06/2020, 18:51 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknokogi semakin pesat dan pengaplikasiannya juga semakin luas. Salah satunya adalah teknologi cetak tiga dimensi atau 3D printing, yang mulai dimanfaatkan oleh bengkel motor custom.

Beberapa bengkel di luar negeri telah memanfaatkan teknologi ini untuk membuat beberapa komponen, seperti tangki bensin, cover bodi, bracket, dan lainnya.

Baca juga: Honda Monkey Termahal di Dunia, Nyaris Setengah Miliar

Di Jerman, sudah ada VIBA dan German 3D printing specialists SLM Solutions yang berinovasi dengan membuat Honda Monkey Z125.

Motor trail Honda NX650 dibangun dengan teknologi 3D printingbikeexif.com Motor trail Honda NX650 dibangun dengan teknologi 3D printing

Yann Bakonyi, pendiri VIBA, mengatakan, tujuan membuat Monkey menggunakan print 3D ini adalah untuk menunjukkan teknologi 3D printing sudah bisa dipakai dalam kehidupan nyata.

Contoh berikutnya adalah Vagabund Moto, bengkel modifikasi asal Austria ini menggunakan teknologi 3D printing untuk membangun motor trail dari basis Honda NX650.

Motor trail Honda NX650 dibangun dengan teknologi 3D printingbikeexif.com Motor trail Honda NX650 dibangun dengan teknologi 3D printing

Paul Brauchart dan Pilipp Rabl, modifikator dari Vagabund Moto, mengatakan, alasannya menggunakan teknokogi 3D printing karena ingin membuat motor dengan tampilan minimalis, tapi tetap berfungsi sepenuhnya untuk melibas medan-medan offroad.

Di Indonesia, teknologi 3D printing juga mulai dimanfaatkan oleh bengkel motor custom, salah satunya Katros Garage. Andi Akbar, builder Katros Garage yang akrab disapa Atenx tersebut, mengatakan, sempat memanfaatkan 3D printing dalam membangun motor custom.

Baca juga: 7 Langkah Jika Ingin Bangun Motor Custom

"Saya sempat bekerja sama dengan pihak lain yang bisa 3d printing. Waktu itu saya bikin bracket lampu sein dan hasilnya cukup bagus," ujar Atenx, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Atenx menambahkan, beberapa tahun lalu dirinya sudah sempat terpikir untuk membeli alat 3D printing. Sebab, menurutnya, murah untuk membuat bracket atau yang lain.

"Tapi, 3D printing itu kalau pakai alat yang murah, cetaknya bisa berjam-jam. Hasilnya juga belum tentu presisi. Kalau yang mahal, ada dua pilihan, mau yang cepat atau yang presisi," kata Atenx.

Sementara, budget dalam membuat motor custom menurutnya menjadi faktor yang cukup diperhitungkan oleh konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com