JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalanan basah yang disebabkan oleh hujan sering ditemui akhir-akhir ini. Hal tersebut harusnya tidak menganggu aktivitas ketika berkendara, namun pemotor butuh penyesuaian ketika melintas di jalan basah, terutama cara mengerem.
Trainer Direction The Real Driving Centre (RDC), Marcell Kurniawan, mengatakan, ketika jalan basah usahakan mengerem dengan lembut dan gunakan kedua tangan (rem depan dan rem belakang).
Para biker tidak disarankan untuk menarik tuas rem secara menghentak dan tiba-tiba, hal tersebut harus dihindari agar ban tidak slip.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Warna Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia
“Selain itu, gunakan kedua rem, depan dan belakang dengan porsi penekan tuas disesuaikan,” ujar Marcell kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Menggunakan kedua rem dapat membantu pengentian putaran roda menjadi lebih baik. Usahakan, pembagian kekuatan pengereman terjaga, antara rem depan dan belakang, sehingga keseimbangan tetap terjaga.
Marcell menambahkan, kondisi jalan yang basah juga mengharuskan pengendara lebih menjaga jarak dengan pengendara di depannya.
Kondisi aspal yang licin karena basah, membuat jarak pengereman lebih jauh ketimbang posisi kering.
Baca juga: Kawasaki Z125 Pro Berubah Wujud Jadi Ninja H2 Mini
Adanya jarak yang cukup dapat menciptakan momentum pengendara untuk mengindar, bermanuver sesuai kebutuhan dan situasi yang terjadi.
Teknik mengerem tersebut tidak terlepas dari jenis motor. Pada dasarnya motor matik dan manual memiliki teknik yang sama, hanya saja pada motor manual bisa dibantu dengan engine break ketika mengerem.
“Untuk motor manual atau kopling kita masih bisa deselerasi memanfaatkan penurunan transmisi, sehingga ada engine break,” kata Marcell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.