JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez mengatakan sempat salah mengira bahwa masalah pada motor RC213V di tes pramusim Sepang, Malaysia, karena cedera bahu, padahal memang motornya yang sulit belok.
Pada tes pramusim Sepang, Februari lalu, Marquez sempat kesulitan membawa RC213V 2020. Waktu itu Marquez mengira karena dia sedang masa pemulihan setelah operasi bahu pada 27 November 2019.
Tapi rupanya masalahnya bukan pada bahu Marquez melainkan pada motornya. Hal itu juga yang sempat dikatakan oleh Cal Crutchlow (LCR Honda) bahwa motor 2020 terlalu kaku, tapi tidak digubris Honda.
Baca juga: Memori Rossi Menyalip 21 Pebalap di MotoGP Valencia 2015
"Pramusim sangat menarik karena jujur saja kami sedikit tersesat dalam tes Malaysia, karena saya dan tim mengakui masalah menikung itu timbul karena kondisi fisik saya," kata Marquez MotoGP, Rabu (29/4/2020).
"Saya mencoba motor dan berkata oke mungkin itu pundaknya, tapi motor begitu berat untuk menikung ke kanan di tikungan cepat. Lalu kami tiba di Qatar dan kondisi saya lebih baik tetapi masalah di tikungan masih sama," katanya.
Setelah kejadian itu Marquez yakin memang yang bermasalah ialah motornya. Karena itu di tes pramusim Qatar dia sempat memakai fairing musim 2019 agar motor lebih mudah diajak belok, dan berhasil.
"Kami mencoba beberapa parts dari 2019 dan kami mulai menganalisis semua situasi, berusaha menemukan masalah, dan berbicara dengan untuk memulai musim dengan cara yang baik," kata Marquez.
Baca juga: MotoGP Hanya Akan Digelar di Eropa dan Tanpa Penonton
Kini pandemi Covid-19 membuat jadwal MotoGP berantakan. Sampai seri ketujuh belumada satupun balapan yang digelar. Seri Qatar sebagai seri pembuka hanya menggelar balapan Moto2 dan Moto3.
Dorna Sport tetap mengusahakan musim 2020 digelar, rencananya Juli-November. Jika benar terlaksana maka jumlah serinya akan dipotong, sehingga dari segi pebalap tantangannya makin besar.
"Jika kami memiliki musim yang lebih singkat, itu akan sulit karena Anda harus mengambil risiko, tetapi Anda tidak dapat melewatkan balapan atau kehilangan poin karena tidak punya waktu mengejar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.