Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Merawat Dcab Bekas Tambang

Kompas.com - 29/04/2020, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli pikap kabin ganda atau double cabin (dcab) bekas tambang, menawarkan harga lebih murah dibanding bekas pribadi. Namun, status sebagai mobil pekerja di kawasan berat, membuat kondisi mobil ini jadi butuh banyak perbaikan.

Lantas, tantangan apa yang dihadapi para pembeli dcab bekas tambang?

Soni Setiawan, pemilik diler mobil 4x4 spesialis bekas tambang, Istana Mobil 4x4 di Samarinda, Kalimantan Timur, mengatakan, sebenarnya dcab modern saat ini sudah lebih mudah merawatnya, selama gampang mendapatkan suku cadang.

“Gampang atau enggaknya merawat dcab itu tergantung lingkungannya. Misalnya kalau di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, suku cadang dcab lebih mudah didapatkan, mekaniknya juga sudah terbiasa perbaiki dcab,” ucap Soni kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Akibat Pandemi Corona, Harga Mobil Lelang Jadi Lebih Murah

Dcab bekas tambanginstagram/5730soni Dcab bekas tambang

Namun, akan berbeda kondisinya dengan di Pulau Jawa, kalau ada kerusakan, baru bisa diperbaiki di diler resmi, itupun merek tertentu. Belum tentu juga mekanik bisa dan biasa mengerjakan mobil dcab dan ketersediaan suku cadangnya.

“Hal ini juga yang menyebabkan banyak pembeli lebih memilih Ford Ranger dibanding yang lain. Suku cadangnya lebih mudah ditemukan di bengkel biasa dibanding Toyota Hilux,” kata Soni.

Baca juga: Lalu Lintas di 14 Jalan Tol Anjlok Usai PSBB dan Larangan Mudik

Soni juga mengatakan, kalau dcab bekas tambang, rajanya tetap Mitsubishi Triton. Suku cadang untuk Mitsubishi Triton tersebar di Indonesia, jadi pemilik tidak usah khawatir jika mengalami kerusakan.

Spare parts Triton bisa ditemukan di mana-mana kalau ada kerusakan. Sedangkan kalau beli yang lain, contohnya Ford Ranger, kadang sulit mendapatkan suku cadangnya, kan mendingan beli yang gampang cari spare partsnya,” ujar Soni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com