Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Larangan Mudik, Polisi Cegah 3.683 Kendaraan yang Mau Masuk Jabar

Kompas.com - 27/04/2020, 13:10 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lainnya selama periode Ramadhan 1441 H, masih cukup tinggi. Padahal, pemerintah telah resmi menyatakan pelarangan mudik sejak Jumat (24/4/2020).

Berdasarkan catatan petugas pos pengamanan pengalihan arus mudik di Jawa Barat hingga Minggu (26/4/2020) kemarin, sedikitnya ada 3.683 kendaraan yang hendak masuk kawasan Jabar.

"Namun kendaraan tersebut sudah kita lakukan penghalauan, mengingat adanya larangan kegiatan mudik di tengah pandemi virus corona (Covid-19)," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso di keterangan tertulis, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Akses Keluar Masuk Jabodetabek untuk Kendaraan Pribadi Ditutup 7 Mei 2020

Sejumlah kendaraan melaju di  tol Jakarta - Cikampek menuju Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume arus kendaraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama sebanyak 7.044 kendaraan atau 27 persen jelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik mulai Jumat 24 April pukul 00.01 WIB.ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek menuju Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume arus kendaraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama sebanyak 7.044 kendaraan atau 27 persen jelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik mulai Jumat 24 April pukul 00.01 WIB.

Ia menjelaskan, ribuan kendaraan yang berhasil dihalau tersebut merupakan data dari 24-26 April. Adapun jenis kendaraan yang paling banyak ialah sepeda motor.

"Kendaraan roda dua ada 2.704 kendaraan, roda empat 832 kendaraan dan bus 47 kendaraan,” ujar Erlangga.

Kendaraan tersebut dihalau melalui beberapa pintu masuk, baik tol maupun non tol. Dalam penghalauan ini, Erlangga menyatakan petugas melakukan secara persuasif untuk meminta kendaraan memutar balik.

“Kendaraan tersebut yang masuk dari arah timur maupun barat (menuju ke Jabar). Paling banyak dari Jakarta,” katanya.

Baca juga: Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik karena Nekat Mudik

Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek menuju Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume arus kendaraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama sebanyak 7.044 kendaraan atau 27 persen jelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik mulai Jumat 24 April pukul 00.01 WIB.ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek menuju Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat kenaikan volume arus kendaraan keluar dari Jakarta melalui Pintu Tol Cikampek Utama sebanyak 7.044 kendaraan atau 27 persen jelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik mulai Jumat 24 April pukul 00.01 WIB.

Di wilayah DKI Jakarta sendiri, Polda Metro Jaya telah memutar balikkan lebih dari 3.300 kendaraan yang hendak melakukan mudik. Jumlah itu didapat dari dua lokasi penyekatan, yakni Pintu Tol Bitung dan Cikarang Barat.

“Jumlahnya sampai dengan Minggu (26/4/2020) sudah mencapai lebih dari 3.300 kendaraan yang kami minta putar balik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi Kompas.com.

“Dua lokasi tersebut untuk saat ini masih yang paling banyak ditemukan warga yang ingin mudik. Itu yang di Tol Cikampek dan yang mau ke Merak itu yang paling banyak,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com