Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Mobil Bisa Kedaluwarsa, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 16/04/2020, 17:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa insiden kecelakaan lalu lintas sering dikaitkan dengan masalah pecah ban. Bahkan peristiwa tersebut membuat banyak persepsi yang berkembang, salah satunya seperti anggapan ban yang kedaluwarsa.

Ban mobil bukan seperti makanan yang memiliki masa kedaluwarsa, jadi tidak bisa disamakan. Proses pembuatan ban itu dari bahan mentah atau material dasar karet alam dan sintetisnya serta puluhan komponen benar-benar matang, jadi tidak bisa basi,” ujar On Vehicle Test PT. Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, kepada Kompas.com.

Bicara soal angka-angka pada dinding ban, menurut Zulpata itu bukan merujuk pada periode waktu yang menandakan masa pakai dari ban, melainkan sebuah kode produksi dari pembuatan ban itu sendiri.

Baca juga: Semir Ban Mobil di Rumah Saat PSBB, Punya Manfaat Lebih

Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia banGridOto.com Ilustrasi membaca kode produksi ban mobil untuk mengetahui usia ban

Kode produksi tersebut terkait beragam hal, seperti dibuat pada minggu ke berapa dan pada tahun berapa.

Hal ini berguna bagi perusahaan untuk melakukan pelacakan bila terjadi sesuatu, seperti cacat produksi dan lain sebagainya.

Baca juga: Waspada, Bahaya Batu Kerikil yang Bersarang di Alur Ban

Meski demikian, Zulpata tak memungkiri ban dalam kondisi baru juga bisa mengalami kerusakan. Faktornya bisa karena beragam hal, mulai dari cara menyimpan yang tidak benar sampai masalah eksternal lainnya.

Selain itu, pengerasan pada karet ban juga terjadi setelah tiga tahun pemakaian. Tapi hal tersebut dianggap wajar karena ban terpakai dan terus-menerus terkena friksi yang membuat suhu ban berubah-ubah.

“Jika digunakan lalu karetnya ketas itu wajar, karena ada perubahan suhu, tapi jangan dianggap kedaluwarsa, karena hal itu tidak benar. Ditekankan lagi, yang paling penting itu masalah perawatan dan pemakaian, selama hal tersebut dilakukan maka usia ban bisa lebih optimal,” kata Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau