JAKARTA, KOMPAS.com – Bus besar yang beredar di Indonesia, kebanyakan sudah menggunakan suspensi udara atau airsus. Airsus yang ada pada bus biasanya memang sudah bawaan dari pembuat sasis dan ada juga yang dibuat oleh karoseri.
Sasis dengan airsus bisa digunakan untuk membuat bus besar. Tetapi pilihan model sasis harus disesuaikan dengan bodi yang akan dipasang.
Ada dua model sasis dengan airsus yang ada di Indonesia, yaitu sempit (narrow) dan lebar (wide).
Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, pembuat bus, mengatakan, sasis narrow tidak bisa untuk bodi bus yang tinggi. Jika ingin pakai bodi yang tinggi, bisa menggunakan sasis yang wide.
Baca juga: Ramai Mobil Ceper Pakai Airsus, Bus Sudah Dahulu Pakai
“Maksimum tinggi bodi bus untuk sasis yang narrow, maksimal 3,75 meter. Kalau melebihi itu, efek roll nya cukup besar, bisa bahaya,” ucap Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perbedaan antara sasis narrow dan wide yaitu ada pada posisi airsus nya. Kalau sasis narrow, airsus terletak tepat di bawah rangka, sedangkan wide posisinya lebih dekat ban.
Oleh karena itu sasis wide lebih cocok untuk bus yang berbadan tinggi.
“Model sasis yang narrow seperti Hino RN285, kalau yang wide biasanya dari merek premium seperti Scania. Scania dari awal masuk Indonesia sudah menggunakan sasis model wide,” kata Werry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.