Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sebaiknya Oli Transmisi Mobil Matik Diganti?

Kompas.com - 20/02/2020, 08:11 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTransmisi memiliki peran penting sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda. Seperti halnya oli mesin, oli pada transmisi harus diperhatikan dan diganti secara rutin.

Pengecekan dan penggantian oli transmisi yang teratur dapat memperpanjang usia komponen dan membuat transmisi terhindar dari kerusakan.

Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan oli pada transmisi otomatis dengan torque converter tak hanya berfungsi sebagai pelumas, tapi juga penghantar dalam mekanisme perpindahan gigi transmisi matik.

Baca juga: Selain Harga Resmi, Ini Biaya Tambahan Bikin dan Perpanjang SIM

Ilustrasi proses mengganti oli transmisi otomatisOtomania/Setyo Adi Ilustrasi proses mengganti oli transmisi otomatis

“Anjuran bengkel oli transmisi diganti setiap 48 bulan atau 80.000 km, tapi diganti sebelum masanya juga enggak masalah,” ujar Deni kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Meski begitu, menurut Deni ada hal yang lebih penting dibanding sekadar mengganti oli transmisi. Yaitu menguras seluruh sisa oli transmisi yang berada di reservoir oli.

“Sebagai contoh di Fortuner, total kapasitas oli transmisi mencapai 12 liter. Tapi kalau penggantian biasa, hanya 5 liter oli yang keluar, sisa 7 liter akan tetap berada di dalam transmisi,” kata Deni.

Baca juga: Jakarta-Solo Geber Peugeot Termurah di Indonesia

Tuas transmisi otomatik.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Tuas transmisi otomatik.

Tercampurnya oli lama dengan oli baru membuat pelumasan dan transfer energi tidak bakal berjalan maksimal. Hal ini juga membuat komponen transmisi cepat rusak.

“Untuk mengganti oli transmisi sebaiknya dikuras total menggunakan alat, jadi seluruh oli transmisi matik diganti dengan oli yang baru,” ucap Deni.

“Sisa-sisa gram atau oli yang kotor terbuang seluruhnya, sebab kotoran ini yang membuat kinerja transmisi menurun jika didiamkan terus menerus,” ujar Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau