JAKARTA, KOMPAS.com - Meski terlihat santai, diam-diam ternyata Toyota Astra Motor (TAM) ikut memantau kehadiran Mitsubishi Xpander Cross. Bahkan Xpander versi low SUV tersebut dipandang sebagai salah satu kompetitor yang kuat.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, menilai secara nama Xpander sudah cukup kuat, lantaran itu pihaknya tak ingin lengah untuk memantau perkembangannya.
"Saya rasa Xpander Cross salah satu produk yang kuat ya, karena Xpandernya sendiri menjadi produk yang kuat juga secara market share-nya. Jadi kami terus memonitor perkembangan Xpander Cross itu," ucap Anton kepada wartawan di Jakarta beberapa hari lalu.
Baca juga: Harga Xpander Cross Lebih Mahal, Pamor Rush Bisa Naik
Tak hanya itu, Toyota pun penasaran dengan hasil perdana Xpander Cross setelah mulai dipasarkan beberapa waktu lalu. Karena hal itu bisa menjadi salah satu patokan bagi Toyota untuk menilai perkembangan dari produk baru kompetitornya.
Ketika ditanya apakah Rush benar-benar menjadi rival dari Xpander Cross, menurut Anton sampai saat ini Toyota masih melakukan pengecekan. Terutama mengenai karakteristik konsumen dari masing-masing produk tersebut.
"Kami sama-sama pantaun responnya (Xpander Cross), kemudian dari situ nanti apakah kita perlu membuat persiapan untuk meng-counter isu tersebut atau tidak. Tapi kita punya strategi lah untuk menghadapi perkembangan dari produk-produk ini. Kita juga lagi cek sebenarnya konsumen Avanza, Rush, dan Cross serta model-model lainnya itu kira-kira ke arah mana," ujar Anton.
Baca juga: Mitsubishi Xpander Baru Terjual 1.000 Unit, Belum Tembus Target
Seperti diketahui, Mitsubishi sudah membeberkan jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) Xpander Cross. Dalam kurun waktu satu bulan, Xpander rasa LSUV itu diklaim sudah terserap lebih dari 1.000 unit.
"Sudah lebih dari seribu yang mana bagus secara nasional, karena bersamaan dengan regional launching," kata Direktur Penjualan dan Divisi Marketing PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Michimasa Kono, Sabtu (7/12/2019).
Dari jumlah tersebut, Kono mengklaim sekitar 30-40 persen konsumennya adalah pembeli pertama, sementara sisanya merupakan konsumen yang ingin naik kelas atau yang sebelumnya yang sudah memiliki mobil.
Namun demikian jumlah tersebut juga belum sesuai target awal yang ditetapkan, yakni sebesar 1.500 per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.