JAKARTA, KOMPAS.com - Diam-diam ternyata PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sudah mulai mengembangkan sayap di industri otomotif nasional.
Tak hanya berencana produksi massal bus listrik saja, tapi juga sudah menjalin kerja sama dengan salah satu pemain kendaraan niaga asal Jepang.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Pendiri MAB Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Menurut pria yang masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan tersebut, kerja sama yang dimaksud adalah dalam bentuk kolaborasi membuat bus listrik.
"Kita ada kerja sama dengan perusahaan Jepang yang sudah cukup besar di Indonesia, jadi nanti kami kolaborasi buat produk bus listrik. Produknya kembar tapi mereka pakai merek mereka, kami pakai merek kami sendiri," ujar Moeldoko kepada Kompas.com, di Demak, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Baca juga: Bus Listrik Rakitan MAB Resmi Diserahkan ke Konsumen
Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan bila kolaborasi ini akan mejadi sebuah win-win solution bagi kedua belah pihak.
MAB akan menyuplai motor listrik dan baterai, sementara perusahaan tersebut akan memproduksi sasis dan komponen.
Sayangnya, pria kelahiran Kediri tersebut masih enggan untuk menyembutkan nama perusahaan Jepang yang dimaksud.
Begitu juga untuk jenis kendaraan niaga yang menjadi produk kolaborasinya. Menurut dia, untuk hal itu sampai saat ini masih dalam tahap diskusi dan pembicaraan lebih lanjut.
"Ya nanti itu sama saja seperti ada Toyota Avanza ada Daihatsu Xenia, cuma logo saja yang beda. Ini jadi kebanggaan buat kami sebagai perusahaan yang baru tapi sudah diajak kolaborasi, artinya mereka ini mengakui kemampuan kami," ujar Moeldoko.
Baca juga: Transjakarta Sebut 28 Penyedia Menawarkan Bus Listrik
Ketika ditanya soal target penjualan dari produk kolaborasinya, Technical Director PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Bambang Tri Soepandji, menjelaskan pasarnya nanti untuk dalam negeri.
Hal ini lantaran perusahaan Jepang tersebut sudah punya jaringan serta konsumen yang besar di Indonesia.
"Ya untuk pasar Indonesia, jadi nanti kalau konsumen ada yang tertarik tidak perlu repot juga mau membeli MAB, termasuk masalah perawatannya. Tapi namanya kendaraan listrik itu soal perawatan sebenarnya sangat minim, ibaratnya paling sering itu lebih ke kampas rem, dan pengecekan ringan," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.