JAKARTA, KOMPAS.com - Komitmen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menekan polusi udara dengan penggunaan bus listrik, belum akan terealisasi dengan cepat.
Pasalnya, hingga saat ini tahapannya masih dalam rangkain proses uji coba dan pengetesan yang dilakukan secara bertahap.
Menariknya, ternyata pemainnya bukan hanya dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan BYD saja, tapi ada puluhan yang sudah melayangkan penawaran.
Baca juga: Susul TransJakarta, PPD dan Bus Bandara Jajaki Bus Listrik
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Hubungan Masyarakat Transjakarta Nadia Diposanjoyo, mengatakan sampai saat ini total ada 28 penyedia bus listrik yang sudah mendaftar ke Transjakarta. Semuanya nanti akan diseleksi dengan diuji coba sebelum akhirnya diambil untuk digunakan.
"Sejauh ini kita baru hanya uji coba, belum ke tahap operasional. Ini kan barang baru, jadi kita harus pikirkan juga ketahanan dari bus-bus itu seperti apa. Intinya akan kita evaluasi dulu, dari semua merek yang terdaftar, nanti kita minta untuk uji coba dulu," kata Nasia saat dihubugi Kompas.com, Rabu (25/9/2019)
Lebih lanjut Nadia menjelaskan, memang untuk calonnya bukan hanya dari MAB dan BYD saja. Beberapa merek dari negara-negara Eropa dan Asia juga ada yang ikut mengajukan penyediaan bus listrik untuk transportasi di Jakarta.
Baca juga: Skuad Bus Transjakarta Akan Dilengkapi Bus Listrik
Sayangnya, untuk mereknya sendiri ia menggaku lupa karena sampai saat ini wujud bus listriknya sendiri masih dalam tahap perjalanan untuk masuk ke Indonesia.
"Meamng banyak, dari Eropa ada, dari Asia juga. Saya lupa apa saja, tapi yang pasti memang barangnya (bus listrik) belum ada karena itu impor jadi masih dalam tahap perjalanan ke sini (Indonesia). Kalau semua sudah ada, nanti kita akan pamerkan," ujar Nadia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.