Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Esemka Rebadge dari Mobil China?

Kompas.com - 14/08/2019, 06:32 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menegaskan Esemka merupakan perusahaan swasta tanpa campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Eddy Wirajaya selaku Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) juga membantah rumor yang mengatakan produknya merupakan rebadge dari mobil China.

Menurut Eddy, kabar tersebut tidak benar karena pabrik Esemka sendiri sudah memiliki ragam fasilitas untuk memproduksi mobil.

"Tidak, tidak benar itu (rebadge). Mobil yang ini kami produksi sendiri, tapi memang ada beberapa komponen yang masih kami impor. Komponen itu dikirim terurai dan kami rakit sendiri di pabrik," kata Eddy kepada beberapa media di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu saat pabrik Esemka selesai dibangun dan mulai ada aktiviatas, timbul rumor bahwa Esemka hanya mendatangkan mobil dari China dan mengganti emblemnya dengan Esemka. Hal ini lantaran adanya beberapa model Esemka yang dari segi desain dan bentuk serupa dengan mobil-mobil asal China.

Baca juga: Total Investasi Esemka Rp 600 Miliar Tanpa Ada Campur Tangan Jokowi

Kabar soal mengganti emblem juga ditegaskan kembali oleh Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Joko Sutrisno. Menurut Joko, persepsi yang timbul beberapa waktu lalu mengenai Esemka adalah mobil China cukup ekstrem.

Namun, Joko mengakui memang ada beberapa mobil dari luar yang menjadi inspirasi untuk dijadikan model produksi Esemka di Indonesia. Tapi bukan berarti benar-benar diterapkan serupa dengan produk yang sudah ada.

"Bila hanya mau ganti emblem, buat apa kami sampai bangun pabrik dan menyediakan semua fasilitas untuk produksi. Jadi memang ada inspirasi yang kita tiru, tapi kita juga kembangkan lagi. Artinya, di situ kita juga ikut memproduksi dan ada transfer teknologi," ucap Joko.

40 mobil

Mobil produksi PT Solo Manufaktur Kreasi itu dikabarkan sudah dalam tahap persiapan produksi massal. Bagian produksi akan dilakukan di pabrik Esemka yang berdiri di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah.

Pekerjanya rata-rata diisi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Saat ini pabrik Esemka diklaim mampu menghasilkan 40 mobil per hari. Model yang diproduksi ialah Esemka Bima berjenis kendaraan niaga ringan dengan kandungan komponen lokal mencapai 60 persen.

Baca juga: Ternyata Esemka Masih Ada dan Mulai Produksi

 

 

Manajer Produksi PT Solo Manufaktur Kreasi Dias Iskandar Saputra mengatakan, pabrik Esemka terbagi dalam beberapa bagian untuk proses produksi dan dua perakitan jenis mesin, yakni diesel dan bensin. Esemka Bima 1.3L dan 1.8L.

"Di pabrik ini kami ada diesel line, gasoline line, monocoque line, lalu nanti yang akan datang itu ada welding dan body painting. Untuk diesel difungsikan merakit mesin diesel 1.8 L, 2.5L, dan 2.7L. Yang bensin itu untuk kapasitas 1.2 (liter) dan 1.3 (liter)," ucap Dias beberapa waktu lalu.

Esemka Bima sudah pernah melakukan uji tipe di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), bahkan sudah mengantongi surat uji tipe (SUT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
wah, ternyata banyak yang tidak paham sejarah otomotif. "mobnas" awalnya pakai komponen asing itu lumrah di dunia. misalnya proton saga yang disebut mobil malaysia pertama saja komponennya dari mitsubishi. mobil pertama korea hyundai pony malah campur aduk antara mitsubishi dan ford. itu biasa...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Israel Cegat Serangan Rudal Houthi Yaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau