JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menjelaskan mobil listrik cocok buat Indonesia sebagai negara kepulauan. Gambarannya, pulau-pulau di Nusantara bisa memiliki penghasil tenaga listrik sendiri buat menyuplai mobil listrik di kawasan terbatas.
“Di Indonesia ada banyak pulau, sekitar 17.000. Dan kalau kita mau menggunakan mobil di pulau perjalanannya terbatas. Panel surya dan tenaga angin cukup sanggup memasok kendaraan listrik itu,” kata Osamu Masuko, CEO MMC, Kamis (25/4/2018).
Pembangunan penghasil energi listrik di satu pulau buat menyuplai kendaraan listrik di kawasan tertentu disebut istilahnya swasembada. Strategi itu dikatakan cukup realistis untuk mencapai target pemerintah Indonesia.
Baca juga : Mitsubishi Indonesia Mengaku Sudah Paham Mobil Listrik
Target pemerintah
Kementerian Perindustrian telah membuat peta jalan baru terkait mobil listrik yang termasuk di dalamnya membahas program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Dalam peta jalan itu disebutkan targetnya membuat 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia pada 2025 adalah LCEV.
Osamu menilai target itu wajar buat Indonesia. Dia menyebut negara lain ada yang memasang target lebih dari 20 persen.
Osamu menjelaskan, sudah berusaha membantu pemerintah Indonesia beradaptasi dengan kendaraan listrik. Pada Februari lalu MMC menyerahkan hibah delapan unit mobil hibrida plug-in Outlander Sport PHEV dan dua unit mobil listrik i-MiEV kepada pemerintah untuk dipelajari.
“Dalam satu tahun ke depan kami bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk riset bagaimana melakukannya. Tren dunia memang semakin tinggi permintaan mobil listrik,” ujar Osamu.
Baca juga : Jajal Mobil Listrik Karya Anak Bangsa di IIMS 2018 (video)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.