Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Inden Lama Sulit Diatasi dengan Cara Instan

Kompas.com - 04/04/2018, 15:42 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Inden alias waktu tunggu yang terlalu lama kerap terjadi pada produk kendaraan yang tengah laris dipasarkan. Umumnya konsumen yang mengalami akan cenderung meminta produsen untuk segera mengatasi masalah ini.

Namun perlu diketahui, ada kendala tertentu yang dialami produsen. Kendala ini yang membuat mereka tidak serta merta bisa mengatasi masalah inden ini.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menyatakan setiap muncul masalah inden, pihaknya selalu berusaha mengusulkan pihak pabrik untuk meningkatkan proses produksi. Namun peningkatan produksi kendaraan tidak semudah yang dibayangkan.

Baca juga : Inden Rush 5 Bulan, Astrido Toyota Jaga Loyalitas Pemesan

"Menambah produksi mobil bukan seperti bikin pesanan mie rebus. Sekarang bisa cuma bikin 1 porsi. Tapi nanti bisa nambah sekaligus 4-5 porsi," kata Soerjo saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Pabrik Toyota di Karawang, memproduksi Innova.Agung Kurniawan Pabrik Toyota di Karawang, memproduksi Innova.

Dalam peningkatan produksi kendaraan, Soerjo menyebut langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kapasitas pabrik dan rekrutmen tenaga kerja. Untuk hal yang kedua, Soerjo menyebut pabrikan tidak bisa semaunya merekrut tenaga kerja hanya untuk waktu yang dibutuhkan.

Soerjo mencontohkan produksi Toyota Rush. Jumlah tenaga kerja Rush disebut mampu menghasilkan 2.500 unit setiap bulan. Angka tersebut diperoleh dari hasil hitung-hitungan awal produsen saat meluncurkan sebuah produk.

Baca juga : Inden Rush Sampai 4 Bulan

Namun yang kini terjadi, pemesanan Rush sudah mencapai angka 3.500-4.000 unit. Menurut Soerjo, pihak pabrik tidak bisa langsung begitu saja merekrut tenaga kerja. Sebab belum tentu kenaikan pemesanan unit melebihi jumlah pekerja ini terus bertahan hingga tahun depan.

Investasi terus digelontor Toyota untuk membangun merek di Indonesia.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Investasi terus digelontor Toyota untuk membangun merek di Indonesia.

Belum lagi, pabrik juga harus menghormati hak pekerja kontrak untuk segera mengangkatnya menjadi karyawan tetap. Sebab kontrak tidak bisa dilakukan lebih dari dua kali.

"Kan tidak mungkin kita nambah 1.000 orang hanya sampai Desember. Setelahnya yang 1.000 ini tidak lagi dipakai," ucap Soerjo.

Atas berbagai kendala itulah, Soerjo menyebut satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi inden adalah menambah jam kerja. Namun hal ini juga tidak bisa terus menerus dilakukan. Sebab produsen mobil tentu juga harus menghormati hak-hak pekerja.

Baca juga : Tiga Model yang Masih Inden di Auto2000

"Misalnya menambah lembur, hari libur masuk. Tapi itu juga ada batasnya. Karena kita kan harus memperhatikan keselamatan," pungkas Soerjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com