Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masalah Inden Lama Sulit Diatasi dengan Cara Instan

Jakarta, KOMPAS.com - Inden alias waktu tunggu yang terlalu lama kerap terjadi pada produk kendaraan yang tengah laris dipasarkan. Umumnya konsumen yang mengalami akan cenderung meminta produsen untuk segera mengatasi masalah ini.

Namun perlu diketahui, ada kendala tertentu yang dialami produsen. Kendala ini yang membuat mereka tidak serta merta bisa mengatasi masalah inden ini.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menyatakan setiap muncul masalah inden, pihaknya selalu berusaha mengusulkan pihak pabrik untuk meningkatkan proses produksi. Namun peningkatan produksi kendaraan tidak semudah yang dibayangkan.

"Menambah produksi mobil bukan seperti bikin pesanan mie rebus. Sekarang bisa cuma bikin 1 porsi. Tapi nanti bisa nambah sekaligus 4-5 porsi," kata Soerjo saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Dalam peningkatan produksi kendaraan, Soerjo menyebut langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kapasitas pabrik dan rekrutmen tenaga kerja. Untuk hal yang kedua, Soerjo menyebut pabrikan tidak bisa semaunya merekrut tenaga kerja hanya untuk waktu yang dibutuhkan.

Soerjo mencontohkan produksi Toyota Rush. Jumlah tenaga kerja Rush disebut mampu menghasilkan 2.500 unit setiap bulan. Angka tersebut diperoleh dari hasil hitung-hitungan awal produsen saat meluncurkan sebuah produk.

Namun yang kini terjadi, pemesanan Rush sudah mencapai angka 3.500-4.000 unit. Menurut Soerjo, pihak pabrik tidak bisa langsung begitu saja merekrut tenaga kerja. Sebab belum tentu kenaikan pemesanan unit melebihi jumlah pekerja ini terus bertahan hingga tahun depan.

Belum lagi, pabrik juga harus menghormati hak pekerja kontrak untuk segera mengangkatnya menjadi karyawan tetap. Sebab kontrak tidak bisa dilakukan lebih dari dua kali.

"Kan tidak mungkin kita nambah 1.000 orang hanya sampai Desember. Setelahnya yang 1.000 ini tidak lagi dipakai," ucap Soerjo.

Atas berbagai kendala itulah, Soerjo menyebut satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi inden adalah menambah jam kerja. Namun hal ini juga tidak bisa terus menerus dilakukan. Sebab produsen mobil tentu juga harus menghormati hak-hak pekerja.

"Misalnya menambah lembur, hari libur masuk. Tapi itu juga ada batasnya. Karena kita kan harus memperhatikan keselamatan," pungkas Soerjo.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/04/154200915/masalah-inden-lama-sulit-diatasi-dengan-cara-instan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke