Jakarta, KOMPAS.com - Penggunaan winglet atau sayap tambahan pada fairing mulai dilarang pada MotoGP musim 2017. Sebagai pengganti, sepeda motor balap masing-masing tim menggunakan fairing aerodinamika.
Ketika itu winglet dianggap menutup kelemahan ECU mandatory yang kurang baik mengendalikan motor saat keluar dari tikungan (kemungkinan ban depan terangkat cukup tinggi).
Sampai akhirnya, semua tim memasang peranti aerodinamika, meskipun secara kasat mata punya tampilan serupa dengan sayap tambahan.
Direktur Teknis MotoGP Danny Aldridge, seperti dikutip dari laman motorsport.com, Kamis (7/2/2018) coba bicara mengenai perbedaan peranti tersebut.
Baca juga: Resmi, Tim MotoGP Dilarang Pakai ?Winglet?
"Yang paling penting bagi kami jelas soal keselamatan. Sesuai dengan kriteria bahwa ujungnya membulat," ucap Aldridge.
Secara regulasi, setiap tim juga harus membuat fairing lebih lebar 600 mm, dan tidak diperbolehkan punya bentuk seperti sayap.
"Banyak perdebatan mengenai desain fairing. Tetapi yang paling penting kami mengklasifikasikannya sebagai sidepod. Secara teknis tertutup, dan jauh lebih aman daripada winglet punya Ducati beberapa tahun lalu," ujar dia.
Menurut dia, secara desain berbeda dan juga fungsi antara winglet dengan fairing aerodinamika tidak memiliki kesamaan.
"Hal penting dari sudut pandang kami adalah keselamatan pebalap. Berkat fairing ini jelas sangat penting buat motor dan juga kedua pihak untuk memahami apa batasannya dan apa yang diperbolehkan," kata Aldridge.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.