Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Produk Baru, Salah Satu Alasan Melorotnya Datsun

Kompas.com - 23/01/2018, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com — Datsun Indonesia dengan Go Panca dan GO+ sempat mencapai angka wholesales 29.358 unit pada 2015, naik dari 20.520 di 2015. Namun, pada tahun berikutnya, cerita jualan Datsun mulai memburuk.

Sepanjang 2016, Datsun hanya mencapai 25.483 unit, atau turun 13,20 persen. Parahnya lagi, pada 2017 wholesales merosot tajam pada 58,86 persen karena hanya sanggup memasok 10.484 unit.

Ketika diungkapkan fakta tersebut, Vincent Wijnen, Head of Marketing and Sales, Asia-Oceania Nissan/Datsun, mengakuinya. Namun, dirinya menyebut itu biasa terjadi menyangkut masalah lifecycle kendaraan dan kedatangan model baru dari kompetitor.

Jika diterjemahkan, kata lainnya Datsun terlambat untuk menghadirkan model baru, kemudian pasarnya dicomot oleh kompetitor lain. Memang, setelah meluncur pada paruh kedua 2016, Daihatsu Sigra dan Calya sudah dijual setahun penuh pada 2017, tahun ketika Datsun tenggelam.

Baca juga: Datsun Indonesia Belum Mau Ekspor Cross

Datsun GO T-UltimateFebri Ardani/otomania.com Datsun GO T-Ultimate

“Tentu pada saat itu (ketika Datsun jualan banyak) pemainnya masih sedikit di segmen itu, serta masih belum banyak kompetitor, sebelum Toyota-Daihatsu menghadirkan MPV (LCGC),” tutur Vincent, Kamis (18/1/2018).

“Baru kemudian banyak yang datang kompetitor, sementara produk kami semakin tua sehingga penjualan menurun. Jadi, itu tidak aneh,” ucap Vincent.

Dorong Produk Baru

Vincent menyebutkan, pihaknya mencoba mendorong lagi performa bisnis Datsun dengan menghadirkan produk baru, dimulai dari Cross. Namun, Vincent masih enggan untuk mengungkapkan dengan detail rencana produk baru tersebut.

“Jadi strateginya adalah secara reguler menghadirkan produk baru, dan dengan itu kami bisa tumbuh bersamaan dengan market yang ikut membesar,” ujar Vincent.

Soal target ke depan, Vincent menyebutkan brand Datsun dan juga Nissan dipatok tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com