Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membayangkan Civic Type R Matik, atau Bertenaga Listrik

Kompas.com - 13/08/2017, 13:03 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Tangerang, KompasOtomotifHonda Civic Type R menyapa publik Indonesia di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Hot hatch pemecah rekor lap tercepat mobil berpenggerak roda depan di Nurburgring itu hanya punya varian transmisi manual.

Banyak yang mempertanyakan alasan Honda hanya menawarkan transmisi manual pada Civic Type R. Padahal, perkembangan saat ini, sportscar dengan transmisi otomatis sedang jadi tren.

Saat debut dunia, awal Juli 2017 lalu, Yuji Matsumochi, Assistant Large Project Leader (LPL) untuk generasi ke-10 Civic sudah memberikan keterangan soal ini.

Menurutnya, Type R punya mesin dahsyat, bertenaga 310 PS dengan torsi 400-an Nm. Butuh sistem yang ringan, karena menggunakan penggerak roda depan, termasuk yang harus enteng adalah komponen transmisi.

”Jika kami menerapkan transmisi otomatis atau dual-clutch, untuk mesin trosi 400 Nm, bobot (transmisi otomatis) akan sangat berat dan besar. Beban mobil di bagian depan akan sangat berat," ujar Matsumochi, beberapa waktu lalu.

Kemudian ucapan Matsumochi dipertegas oleh Hideki Kakinuma, Chief Engineer and Assistant LPL of Civic Type R, dalam kesempatan berkunjung ke Indonesia saat peluncuran, (10/8/2017). Dia bilang, paling penting adalah menghadirkan filosofi awal Type R yang menyenangkan pengemudi.

”Ada semacam ’kebijakan’ agar Type R menjadi simpel dan ringan. Karena itu, transmisi sejak awal sudah di-set manual, dan dari awal tak terpikir oleh kami Civic Type R menggunakan transmisi otomatis. Daripada A/T, lebih baik dual clutch, tapi itu pun masih lebih baik manual,” ucap Kakinuma.

Tenaga Listrik
Menyesuaikan dengan tren dunia, Honda Civic Type R juga bisa saja menggunakan tenaga listrik, bukan mesin pembakaran dalam biasa plus turbo. Kakinuma pun mengatakan ada kemungkinan itu di masa depan.

”Asal memenuhi filosofi Civic Type R yang ringan dan cepat. Jika nanti powertrain elektrik  bisa memenuhi hal itu, kami mungkin saja berpikir menggunakannya,” ujar Kakinuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com