Cikopo, KompasOtomotif - Direktorat Jenderal Perhubungan bersama Kepolisian Republik Indonesia, melakukan peninjauan persiapan jalur mudik 2017, Rabu (7/6/2017). Rangkaian ini dilakukan untuk memastikan sarana serta prasarana dalam menghadapi puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 23 dan 24 Juni 2017.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tito Karnavian, mengatakan bahwa mudik tahun ini akan lebih baik dengan adanya pembangunan yang hampir selesai dibeberapa titik rawan.
Baca : Prediksi Titik Macet di Jalur Mudik Pantura dan Alternatifnya
"Dari tadi pagi sampai sore ini kami sudah melaksanakan pengecekan. Dari hasil diskusi dan pengamatan langsung, tahun ini arus mudik akan jauh lebih baik karena percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Presiden," ucap Tito dalam konferensi singkatnya di Cikopo, Jawa Barat, Rabu (7/6/2017).
Masalah kemacetan di pintu keluar Brebes Timur yang tahun lalu menjadi momok seram bagi pemudik, menurut Tito sudah bisa teratasi. Salah satunya dengan tambahan tol baru yang akan dibuka hingga Geringsing.
Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tol pihak Kementerian Perhubungan juga akan menerbitkan larangan jalan untuk kendaraan berat. Sehingga mulai tujuh hari sebelum mudik semua kendaraan berat tidak akan melewati tol.
Baca : Evaluasi "Petaka Brexit" pada Mudik 2016
"Salah satu upaya kita mengurangi kemacetan kita berikan larangan atau membatasi operasi untuk angkutan barang dua sumbu sejak H-4 sampai H+4. Sedangkan untuk kategori kendaraan berat, seperti angkutan pasir, galian, dan lain-lain tidak akan beroperasi sejak H-7 sampai H+7, itu semua demi kelancaran dan keamanan para pemudik sehingga tidak terganggu," kata Direktur Jendral (Dirjen) Perhubungan Darat Pudji Hartanto pada kesempatan yang sama.