Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Mengapa Banyak Pebalap Jatuh di Assen

Kompas.com - 01/07/2016, 03:31 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif ­–  Sirkuit Assen mencatatkan diri sebagai lokasi dengan pebalap yang paling banyak jatuh, sepanjang musim 2016 ini. Pengamat balap MotoGP yang juga mantan pebalap era 1980-1990, Randy Mamola, coba menjabarkan analisisnya terkait dengan tragedi langka tersebut.

“Memang jatuh dari sepeda motor saat balapan, merupakan bagian kehidupan karir sang pebalap. Mereka harus tahu bagamana menghadapinya atau mengatasinya dengan cara terbaik. Pentingnya lagi, yaitu memperkecil konsekuensi crash terhadap penurunan mental,” ujar Mamola seperti dikutip Motorsport, Kamis (30/6/2016).

Mamola melanjutkan, di Assen, hampir semua pebalap merasakan aspal (jatuh) setidaknya satu kali sepanjang akhir pekan (latihan bebas sampai balap). “Di sini kami melihat sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Mamola.

Jatuhnya pengendara di trek memang dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Namun, faktor yang cukup besar pengaruhnya adalah ban.

Kurang Adaptasi 

Dengan Michelin, kita melihat hadirnya skenario baru, dan memaksa pengendara untuk beradaptasi dengan itu. Mungkin Marc Marquez bisa melakukannya dengan baik, tetapi untuk yang lainnya, seperti Jorge Lorenzo atau Valentino Rossi, itu tidak mudah," ucap Mamola.

Mamola menambahkan, khusus untuk kasus di Belanda, sebagian besar masalah muncul karena perbedaan grip antara ban depan dan belakang. Traksi yang sangat maksimal pada ban belakang dibanding depan, dalam banyak kasus, bisa menyebabkan jatuhnya pengendara.

“Kita semua pasti heran, seorang Rossi saja yang sudah memiliki banyak pengalaman dan bisa dikatakan yang terbaik dalam kondisi tersebut, ternyata harus gagal,” ujar Mamola.

Selain itu, masalah lain yaitu pada saat test pra-musim, ada banyak pebalap yang enggan melakukan pengujian untuk trek basah. Memang ini tidak bisa disalahkan, karena khawatir akan risiko.

"Namun, tidak maksimalnya pengujian ban basah Michelin sebelum musim digelar, berimbas negatif pada balap yang berlangsung tahun ini Tentu saja karena itu, ban basahnya jadi kurang pengujian untuk dikembangkan," ujar Mamola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com