Kehebatannya tentu saja berbeda dengan mobil lainnya. Produk AeroMobil tersebut bisa mengudara layaknya pesawat terbang, dan menjadi jawaban tentang kebutuhan kendaraan masa depan, di tengah situasi jalan yang makin padat.
AeroMobil memulai pengerjaan mobil terbang ini sudah cukup lama, konsep awal dimulai pada 1990 sampai 1994 silam, lalu pengembangan konsep memakan waktu sampai 15 tahun yakni 1995 sampai 2010, hingga bisa diterbitkan prototipe pertama pada 2013 lalu dengan nama AeroMobil 2.5.
Pada 2014 pengembangan dilanjutkan lagi dengan meluncurnya AeroMobil 3.0, dengan konsep dan desain yang lebih canggih. Model terakhir inilah yang rencananya akan diproduksi dan dijual pada 2017 mendatang.
Rangka baja dan serat karbon untuk mendapatkan bobot yang ringan. Sistem kemudi menggunakan autopilot saat mengudara, dan bisa dikendarai manual saat di darat.
Dimensi AeroMobil cukup kompak dan hanya bisa dimuati dua penumpang. Panjang 6 meter, lebar 2,24 meter (sayap dilipat), lebar sayap 8,32 meter (saat dibentangkan) dan berat kosong mencapai 600 kilogram.
Kecepatan di darat mencapai 160 kpj sedangkan kecepatan di udara mencapai 200 kpj. Daya jelajah udara mencapai 700 km, sementara daya jelajah darat mencapai 500 km. Sementara konsumsi bahan bakar di darat 12,5 kpl dan konsumsi bahan bakar di udara 15 liter per jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.