WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat kini punya transition roadable aircraft (TRA), kendaraan yang bisa jalan di dua alam, darat dan udara, ciptaan Terrafugia Transition. Mobil terbang ini sudah ada sejak 2006, tetapi pihak pembuat butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan pihak berwenang akan kelaikan dan keselamatan untuk mendapatkan izin.
Pada 2009, TRA mendapat lampu hijau melakukan terbang perdana. Sementara izin berkendara di jalanan (on the road) baru dikantongi sekarang yang dikeluarkan oleh Lembaga Keselamatan Jalan Raya dan Lalu Lintas Nasional AS (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA).
Dalam izin itu disebutkan, Terrafugia mendapat beberapa keringanan khusus dengan berbagai pertimbangan. Misalnya, TRA boleh menggunakan jenis ban yang lebih berat dari bobot normal. Lalu, khusus kaca harus dilapisi untuk keselamatan kala terjadi tabrakan atau ditabrak burung. Namun, pada TRA menggunakan bahan polikarbonat (plastik).
Adanya pengecualian, menurut NHTSA kepada insidelane, karena mobil terbang itu masih dalam lingkup kepentingan umum dan konsistensi menjaga keselamatan lalu lintas.
Sekalipun bisa terbang, TRA harus mengikuti prosedur layaknya pesawat terbang, yakni jika ingin tinggal landas harus dari bandara.
Dari segi performa, TRA diklaim bisa terbang sejauh 700 kilometer dengan kecepatan 175 km/jam. Saat di jalanan, mobil ini bisa dipacu dengan kecepatan 110 km/jam. Ia bisa parkir layaknya mobil biasa. Selain itu, TRA memiliki kemampuan melipat sayap hanya dalam waktu 30 detik, ibarat sebuah mobil konvertibel.
Dengan dikantonginya izin ini, maka membuka jalan TRA untuk mulai pengiriman 100 unit yang sudah terpesan konsumen. Satu mobil terbang dibanderol 250.000 dollar AS (Rp 2,1 miliar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.