Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pasar SUV Masih Menjanjikan di Indonesia

Kompas.com - 05/08/2014, 16:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Penjualan SUV diyakini masih menjanjikan di Indonesia, sebagai kendaraan alternatif selain sedan dan MPV. Tak cuma bisa memberikan kenyamanan layaknya sedan, tapi juga mampu dipakai di berbagai medan, bahkan ada yang memberikan muatan penumpang layaknya MPV.

Keyakinan itu dilontarkan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo, saat peluncuran Toyota Fortuner G VNT Diesel 4X4 di Foundry 8, SCBD, Jakarta, Selasa (5/8/2014). Dijelaskan, SUV akan berkembang dan selalu punya pasar.

"Kendaraan model ini tergolong masih nyaman di perkotaan. Soal pasar, di semester dua ini akan sangat dipengaruhi pasar mobil secara keseluruhan. Mungkin tidak terlalu jauh dari semester pertama. Saya rasa pasar SUV masih sangat menjanjikan," terang Samulo.

Diesel
Lebih detail pria ramah itu juga mengatakan, SUV mewakili kenyamanan dan kemewahan. Bahkan untuk orang yang biasa pakai sedan, menggunakan mobil berbodi besar ini masih sangat bisa diterima.

Saat ini TAM mengandalkan Fortuner di segmen atas dan Rush di segmen bawah. Dengan adanya varian bermesin diesel VNT, diyakini bakal mengeruk pengguna SUV bermesin diesel. Secara persentase penggun SUV diesel lebih banyak (80 persen) dari varian bensin.

"Sejak 2012 (diluncurkan tipe VNT), permintaan SUV bermesin diesel semakin banyak. Alasannya, tenaga luar biasa, tapi konsumsi bahan bakar cukup hemat," tambah Samulo lagi.

Ada yang menarik dari Fortuner, lanjut Samulo, ternyata saat ini banyak dipakai wanita. Bagi mereka, setelah mencoba malah lebih senang. Mereka cenderung ingin aman, karena postur tinggi, dan feeling aman bisa terbangun dari sosok kendaraan yang gagah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com