Perjalanan ditempuh malam hari setelah membagikan sumbangan buku dan peralatan pendidikan kepada Desa Saham, Kabupaten Landak, Pontianak, Senin (10/2/2014) petang. Menunju Singkawang kondisinya cukup berat karena tim harus melalui jalur yang diselimuti asap yang menyengat pernafasan. Melintasi area hutan Kalimantan yang pekat membuat rombongan dituntut lebih hati-hati di jalan.
Rombongan tiba di Singkawang, dini hari, memutuskan langsung istirahat di Dangau Resort. Selanjutnya tim beranjak ke Dealer Toyota Anzon untuk menghadiri acara penyambutan dengan tarian khas barongsai.
Cap Go Meh
Bagi warga etnis Tionghoa, Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Maksudnya, setiap tahun Imlek dirayakan selama 15 hari.
Setelah era reformasi (1998), hampir seluruh etnis Tionghoa di seluruh Indonesia merayakan Cap Go Meh. Tapi, dari seluruh daerah, Singkawang merupakan kota yang paling meriah dalam menggelar perayaan tersebut. Suasana oriental sangat kental dengan ratusan kuil-kuil China bisa dijumpai hampir di setiap sudut kota. Wara-wiri persiapan perayaan otomatis terlihat jelas.
Rombongan menyempatkan mampir ke Tri Dharma Bumi Raya, vihara tertua di Singkawang. Usia bangunan ini sudah lebih dari dua abad. Konon, dipercaya sebagai berdiamnya Dewa Bumi Raya, penjaga Singkawang!
Wisata
Untuk lebih merasakan meriahnya suasana di Singkawang, Avanzanation Journey wilayah Tengah juga menyempatkan diri menyambangi dua lokasi wisata. Pertama mengarah ke pantai Tanjung Bajau, tepatnya di Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat. Pantai berpasir putih ini menyediakan berbagai aktivitas olahraga air untuk keluarga. Juga ada berbagai patung unik yang bisa dijadikan obyek fotografi para pengunjung.
Dari pantai, rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Taman Wisata Rindu Alam yang dijuluki sebagai "taman di atas awan" karena lokasi berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Selain udara yang sejuk, pengunjung yang masuk ke lokasi ini harus ekstra hati-hati karena jalan yang dilalui cukup terjal untuk kendaraan bermotor.
Kendati rute tergolong sulit dan menantang, Avanza yang punya sistem penggerak roda belakang, tidak mengalami masalah saat melibas tanjakkan-tanjakkan terjal. Bahkan, ada salah satu tanjakkan dengan tingkat kemiringan sampai 35 derajat.
Setelah puas mengabadikan suasana di dua lokasi wisata, tim Avanzanation Journey wilayah Tengah kembali menuju Pontianak. Rabu (12/2/2014), rombongan akan memulai perjalanan dari Balikpapan menuju Samarinda.