Gara-gara Wanita, Nissan Tarik Iklan di Facebook

New York, KompasOtomotif - Nissan menarik iklannya di Facebook karena khawatir kontennya masuk pada laman-laman yang dianggap menyinggung kaum feminis. Surat kabar The New York Times, kemarin (29/5/2013) melansir, Facebook terus menghadapi tekanan dari kelompok feminis yang menuntut keras laman yang mengandung kekerasan terhadap perempuan. Apalagi sampai didukung dengan iklan.

Penarikan iklan juga dilakukan lusinan perusahaan lain. Juru bicara Nissan, David Reuter mengatakan, Nissan tidak akan kembali sebelum Facebook menjamin iklannya tidak muncul di laman dengan konten yang menyinggung pihak tertentu.

Di Facebook, pengiklan bisa menargetkan demografis tertentu, termasuk memilih usia dan jenis kelamin. Ikalan akan mengikuti pengguna Facebook selama online. Setelah mendapat protes dari kalangan feminis, Nissan Inggris juga menghentikan iklannya. "Kami akan mempelajarinya dari minggu ke minggu. Kami tidak menjelaskan di mana beriklan," komentar David.

Menurut penegak feminis yang tergabung dalam Women, Action & the Media, tercatat 15 perusahaan menarik konten iklannya dari Facebook. Nissan satu-satunya merek mobil.

Tidak Berpengaruh
David menjelaskan, Facebook merupakan bagian penting dari strategi pemasaran digital Nissan. Di media jajaring sosial itu, kendaraan yang diiklan bisa disesuaikan dengan berbagai macam sesuai usia. Model yang diiklan Nissan di Facebook adalah Altima, Pathfinder dan Sentra.

"Di Facebook, kami menyadari, jika seseorang menjelejah di internet, sangat mungkin masuk ke laman dengan konten menyinggung orang lain. Masalahnya, iklan kami bisa saja mengikuti mereka ke laman itu," beber David.

Dijelaskan, keputusan membekukkan iklan di Facebook untuk sementara, tidak akan memperngaruhi penjualan Nissan. "Saya berharap bisa bekerja dengan tantangan spesifik. Kami belum pernah mengubah strategi iklan di Facebook," lanjut David.

Para aktivis feminis, menggulirkan program "The Everyday Sexism Project" dengan mengirimkan 5.000 e-mail ke perusahaan yang menaruh iklan di Facebook. Juga, menunggah 60.000  "kicauan"  yang mendesak penghentian penayangan iklan di laman dengan unsur  kekerasan terhadap wanita.