Jakarta, KompasOtomotif – Pada sistem rem tromol ataupun cakram, ada komponen yang bernama vacuum servo atau lebih dikenal dengan sebutan power booster. Penjelasan sederhananya, booster melipatgandakan tekanan injakan pedal rem agar kaki kita tidak pegal.
Ketika masuk era mobil modern yang setidaknya punya cakram di kedua ban depan, booster mulai banyak digunakan. Bagian penting pada booster yaitu ruang vakum, jika terganggu maka fungsinya otomatis berkurang.
Pada mesin bensin, booster bekerja memanfaatkan vakum dari intake manifold. Sedangkan pada diesel, karena vakum dari mesin tidak cukup kuat, makanya menggunakan komponen pompa vakum terpisah.
Ketika pedal rem ditekan, batang penekan melintasi booster sambil diberi tenaga tambahan, lalu masuk ke master cylinder yang mengaktifkan gerakan piston. Dorongan dari piston menekan cairan pada sistem rem untuk memerintahkan kaliper dekat roda mulai mengerem.
Booster bekerja saat mesin hidup. Jika kaki sedang menginjak pedal rem lalu terasa ringan saat mesin dinyalakan, itu tandanya booster bekerja. Sebaliknya, saat mesin mati pedal rem terasa keras. Mengetahui ini bisa jadi salah satu cara awal mendeteksi kerusakan booster.
“Booster membantu meringankan injakan pedal rem, kalau tidak ada pasti berat banget. Kalau itu bocor, tekanan rem bisa tidak sampai ke kaliper,” kata Tunjung Pangajom, Techincal Support Mazda Motor Indonesia, Senin (5/12/016).
Rem adalah bagian krusial pada mobil, kinerjanya menentukan keselamatan di jalan. Maka itu memelajari seluk beluknya juga penting buat pengemudi.
Berikut video cara kerja booster.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.