JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aletra Mobil Nusantara bicara kemungkinan mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung eksosistem kendaraan listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di dalam negeri.
Kondisi tersebut seiring dengan karakteristik masyarakat Indonesia dalam menggunakan BEV sebagai alat transportasi harian. Di mana, pengguna lebih menyukai mobil listrik yang punya daya jelajah lebih jauh.
"Kalau data kita belum dapat update dari sales, kita masih terus melakukan pameran di mall-mall. Tapi sepertinya 300 lebih (pemesanan Aletra L8) karena di GJAW 2024 saja sudah 300-an," kata Christo Antyo, Product Manager Aletra di Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025).
Baca juga: Baterai Baru Aletra L8s EV Diklaim Bisa Dipakai sampai 50 Tahun
Dari jumlah tersebut, mayoritas konsumen disebut lebih memilih untuk beli tipe tertinggi yakni Aletra L8s. Padahal indennya sedikit lebih lama dibandingkan L8 normal karena ada proses pengembangan untuk dimasukkan baterai baru, Short Blade Battery.
“Masyarakat Indonesia itu senang jaga-jaga, walaupun belum tentu dua tahun sekali, misal, dipakai untuk perjalanan Jakarta-Surabaya. Yang penting punya senjata atau kendaraannya,” kata dia.
"Dalam artian, ketenangan dalam penggunaannya. Istilahnya sudah ada senjatanya," ucap Djoko Purwanto, Technical Director Aletra dalam kesempatan sama.
Oleh karena itu, di masa mendatang infrastruktur atau ekosistem pendukung kendaraan listrik yakni SPKLU bisa terus dikembangkan.
Sehingga dapat meminimalisir ketakutan dari para konsumen apabila ingin menggunakan mobil listrik untuk perjalanan jauh.
“Barangkali nanti kemungkinan kita akan mencoba ke arah situ (pengembangan SPKLU). Kita sudah sempat ada pembicaraan, tetapi sekarang fokus ke sini dulu (produk),” kata Djoko.
Baca juga: Sudah Terpesan 300 Unit, Ini Jadwal Pengiriman Aletra L8 EV
Aletra sendiri baru meluncurkan satu model kendaraan di Indonesia berupa MPV 7-penumpang listrik, yang dinamakan L8 EV.
Terdiri dari dua varian, mobil dipasarkan mulai dari Rp 415 juta sampai Rp 425 juta bagi varian normal dan Rp 448 juta dan Rp 458 juta untuk varian L8s EV.
L8 EV berbasis pada Geely Livan Maple 80V L yang telah dipasarkan di China. Di negara asalnya, model ini dilengkapi dengan motor listrik yang terletak di bagian depan, menghasilkan daya 136 PS (134 Hp atau 100 kW) dan torsi 230 Nm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.