Menakar Kekuatan Toyota Hilux Rangga Saat Menggendong Beban

Surabaya, KOMPAS.com - Toyota Hilux Rangga terlahir sebagai mobil komersial yang dibangun dengan desain pikap untuk pengangkut barang. Tentunya kemampuan daya angkut jadi poin penting yang harus dibuktikan oleh Rangga.

Proses pengujian performa Hilux Rangga tersebut meilbatkan beberapa media nasional yang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, pada 11 - 13 Desember 2024. Model yang disediakan adalah versi transmisi manual dengan mesin berbahan bakar bensin (1TR-FE 2000cc) dan solar (2GD-FTV 2400cc).

Baca juga: Bakal Dikonversi Jadi SUV, Bagaimana Nasib Garansi Hilux Rangga?

Bak berukuran 1.525mm x 1.540mm x 480mm yang dimiliki Rangga, jika dianalogikan, bisa memuat 56 galon air mineral. Daya angkut barang diklaim hingga 1.200 kg. Pada kesempatan uji coba, Hilux Rangga dibebani pasir dan juga sembako dengan total berat hampir 1 ton, untuk disalurkan ke beberapa lokasi panti sebagai bentuk kepedulian dan CSR Toyota.

Saya berkesempatan mengendarai varian diesel 2.4L bertransmisi manual. Torsi 343 Nm yang diimiliki 2GD-FTV masih mumpuni untuk melaju dan terasa tidak terlalu ngos-ngosan, meski menggunakan pendingin kabin. Sayang pengujian jalan menanjak tidak ada dalam rute yang disediakan.

Baca juga: Toyota Ungkap Rencana Peluncuran Hilux Rangga SUV Tahun Depan

Ayunan suspensi yang terasa agak kaku dan rigid saat bak kosong, mendadak jadi lebih empuk ketika terisi beban hampir 1 ton. Model suspensi belakang jenis per daun masih bisa beradaptasi dengan baik dan mampu memberikan stabilitas yang mumpuni.

Uji ketangkasan manuver Rangga bukan hanya saat melalui jalan seputaran Surabaya, ada area khusus yang disediakan untuk melakukan zig-zag dan putar balik. Radius putar 4,9 meter disiapkan untuk menjadi gambaran besaran area putar Rangga.

Kendati Rangga memiliki bak yang cukup luas dan juga over fender depan, namun mengemudikannya di jalan sempit atau gang tidak terlalu khawatir. Karena saat di balik kemudi, supir tidak merasa seperti membawa mobil besar. Hal tersebut disebabkan oleh posisi duduk mengemudi yang pas (dewasa tinggi 175 cm) dan juga visibilitas yang baik.

Kenikmatan mengendarai Rangga juga didapat dari ruang kaki pengemudi yang lapang dibanding model pikap lain. Jarak pedal transmisi, rem dan gas tidak terlalu mepet. Begitu pula dengan tuas persneling yang tidak menyentuh kaki kiri. Bahkan masih tersedia ruang untuk mengistirahatkan kaki kiri.

Jika masih tersedia ruang di sandaran jok, rasanya duduk di kabin Rangga tidak akan terasa seperti sedang mengemudikan pikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.