SURABAYA, KOMPAS.com - Kebijakan perpajakan baru yang akan diterapkan di tahun depan, seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen dan penerapan opsen pajak, diperkirakan akan memberikan dampak besar pada industri otomotif di Indonesia.
Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi pada daya beli masyarakat, tetapi juga menghadirkan tantangan serius bagi kelangsungan industri, terutama di luar Jakarta yang menyumbang sekitar 80 persen dari total pasar.
Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, situasi ini memerlukan perhatian serius.
Baca juga: Tahun Politik Selesai, Toyota Prediksi Pasar Komersial Tumbuh 2025
"Kalau kita bicara market tahun depan, jujur kalau melihat dari kondisi sekarang cukup challenging,” ujarnya saat menghadiri acara di Surabaya, Jumat (13/12/2024).
Ia menyoroti bahwa opsen pajak, yang sebelumnya hanya diperkirakan menggeser penerimaan dari pemerintah provinsi ke kabupaten/kota, ternyata justru menimbulkan kenaikan nilai di sejumlah daerah. Hal ini berpotensi menambah beban industri dan konsumen.
Salah satu kekhawatiran utama adalah penurunan daya beli masyarakat yang bisa memengaruhi permintaan pasar, serta dampaknya pada keberlanjutan produksi dalam negeri.
Anton juga mencontohkan kondisi di negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam, di mana kebijakan yang tidak mendukung menyebabkan penurunan signifikan pada pasar otomotif.
"Impact ekonomi di ASEAN, contohnya Vietnam dan Thailand, cukup besar. Karena market-nya menurun, kompetisinya juga besar, akhirnya akan menimbulkan dampak terhadap industri otomotif di negara itu,” jelasnya.
Baca juga: Operator SPBU Dipukul Pengemudi Mobil karena Salah Sebut Nominal BBM
Untuk mengatasi tantangan ini, diskusi antara pemerintah pusat dan daerah terus berlangsung. Langkah-langkah seperti pemberian insentif atau subsidi diharapkan untuk dipertimbangkan agar kebijakan tersebut tidak memberikan tekanan berlebih pada industri.
“Pemerintah sedang membicarakan bagaimana supaya impact dari pajak dan opsen ini tidak terlalu besar,” tambah Anton.
Dukungan pemerintah dinilai menjadi elemen kunci untuk menjaga stabilitas pasar. Melalui evaluasi kebijakan yang berkelanjutan, diharapkan industri otomotif dapat tetap bersaing dan melindungi produksi lokal yang menjadi fondasi perekonomian nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.